Proyeksi AS: Omicron Kuasai 58% Kasus Penularan Covid-19

Rizky Alika
29 Desember 2021, 15:23
omicron, amerika serikat, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/foc/cf
Shannon Stapleton Gedung Empire State Building dihiasi cahaya merah untuk menghormati mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19) terlihat dari Queens, New York, Amerika Serikat, Selasa (19/1/2021).

Covid-19 varian Omicron telah merebak di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperkirakan, penyebaran mutasi tersebut mencapai 58,6% dari varian virus corona yang beredar di AS pada 25 Desember.

Sementara, data badan kesehatan masyarakat menunjukkan varian Delta yang menjadi dominan dalam beberapa bulan terakhir menyumbang 41,1% dari semua kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam pada 25 Desember.

"Kami memiliki lebih banyak data yang masuk dari jangka waktu itu dan ada pengurangan proporsi Omicron," kata Juru Bicara CDC seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/12).

Mantan Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS Scott Gottlieb mengatakan perkiraan baru CDC tentang Omicron tersebut tepat. Perkiraan itu juga menunjukkan sebagian besar rawat inap saat ini masih didorong oleh Delta.

Sebagai informasi, varian Omicron yang menyebar cepat pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Hong Kong pada November. Adapun, kasus pertama Omicron di AS terdeteksi pada 1 Desember pada orang yang sudah divaksinasi lengkap serta melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

Sejak itu, wabah tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Omicron juga mendorong lonjakan infeksi di AS dan memperluas pembatalan penerbangan.

Sejak pertama kali diumumkan pada 24 November lalu, Omicron telah menyebar di 89 negara, terbanyak di Inggris dengan 40.326 kasus per 28 Desember. Adapun AS yang mendeteksi 12.570 kasus berada di posisi kedua.

Meski dapat menyebar cepat, ada sejumlah cara untuk menangkal varian tersebut. CDC AS menyebutkan sekurangnya tiga cara dapat dilakukan untuk mencegah Omicron menyebar.

Pertama, pentingnya vaksinasi untuk mengurangi keparahan penyakit, rawat inap, dan kematian. CDC merekomendasikan setiap orang berumur 5 tahun ke atas untuk segera divaksinasi dan orang berumur 18 tahun ke atas untuk segera mendapatkan dosis booster.

Kedua, penggunaan masker juga perlu kembali digalakkan. Masker yang dipakai juga harus ketat ke muka, contohnya dengan masker dobel (bedah + kain), KF94, KN95, dan N95.

Ketiga, tes pendeteksian Covid-19 lebih banyak. Tes ini bisa dalam bentuk RT-PCR maupun antigen. Jika hasil tes positif, CDC merekomendasikan masa karantina selama 10 hari dan hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika gejala mengkhawatirkan.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...