Presidensi G20 Akan Bantu Sektor Pariwisata Pulih

Agustiyanti
6 Januari 2022, 18:02
G20, KTT G20, sektor pariwisata
Katadata/Ameidyo Daud Nasution
Perhelatan G20 dapat meningkatkan PDB nasional mencapai Rp 7,43 triliun serta manfaat ekonomi lainnya sebanyak 1,5 kali lipat dibandingkan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali.

Perhelatan Presidensi G20 dinilai dapat membantu pemulihan sektor pariwisata, khususnya Bali yang menjadi destinasi penyelenggaraan pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20. 

"Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20, ini harapan besar," kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, seperti dikutip dari Antara (6/1). 

Ia menjelaskan, kondisi Bali saat ini sudah lebih baik dibandingkan 2020. Namun, kunjungan ke Pulau Dewata masih didominasi oleh wisatawan domestik. 

Saat ini, menurut dia, mulai banyak kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) di Bali. Pemerintah beberapa kali menggelar kegiatan MICE untuk membangkitkan pariwisata Bali. 

Ferry menjelaskan, kedatangan tamu internasional akan semakin meningkat selama persiapan hingga penyelenggaraan KTT G20. Ini juga akan menambah okupansi atau tingkat hunian hotel di sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta.

Saat ini, aktivitas MICE oleh pemerintah di perhotelan juga semakin meningkat, terutama di Ibu Kota. Aktivitas MICE oleh korporasi juga meningkat. Hotel kini juga menjadi tujuan masyarakat untuk berwisata, yakni melakukan staycation.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya sebelumnya mengatakan, tren masyarakat dalam berlibur telah berubah. Banyak masyarakat yang lebih memilih tempat berlibur yang nyaman dan menerapkan protokol kesehatan tinggi, dan staycation dianggap memenuhi dua hal tersebut.

Studi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Universitas Indonesia menyebutkan forum G20 yang diselenggarakan di Indonesia berpotensi menciptakan lapangan kerja bagi 33.000 orang. Gelaran ini juga dapat meningkatkan PDB nasional mencapai Rp 7,43 triliun serta manfaat ekonomi lainnya sebanyak 1,5 kali lipat dibandingkan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali.

Mengutip laman resmi Bank Indonesia, Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.

Pemilihan Indonesia untuk memimpin G20 juga merupakan bentuk pengakuan atas statusnya sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Indonesia dinilai dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...