Pemberangkatan Umrah Dibuka Kembali Mulai Besok, Simak Aturannya
Kementerian Agama akan kembali membuka penyelenggaraan ibadah umrah mulai besok (8/1). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menekankan, penyelenggaraan umrah tersebut harus mematuhi protokol kesehatan demi memberikan perlindungan kepada jemaah selama masa pandemi ini.
Hilman menyebut, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang akan memberangkatkan jemaah umrah juga wajib melaporkan keberangkatan melalui Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu. Umrah dan Haji khusus (Siskopatuh).
"Penyelenggaraan umrah dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan secara ketat, baik di tanah air maupun di Arab Saudi dengan mengedepankan perlindungan dan keselamatan jamaah,” kata Hilman dalam siaran pers, Kamis (6/1).
Ia menjelaskan, keberangkatan dipiroritaskan bagi PPIU yang menggunakan penerbangan langsung (direct flight) melalui Bandara Soekarno-Hatta. Adapun kepulangan jemaah umrah harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.
Menurut dia, keberangkatan empat penerbangan awal mengacu pada Kebijakan Umrah Satu Pintu (one gate policy). Ssrama haji Jakarta menjadi lokasi screening kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinasikan oleh asosiasi PPIU.
Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kab/Kota wajib melakukan pengawasan keberangkatan jamaah umrah di wilayah kerjanya. Ia menyebut, pihaknya telah bersurat kepada PPIU dan Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia terkait dengan ketentuan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi ini.
Sebelumnya, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) bersama dengan beberapa asosiasi penyelenggara umrah dan haji memberangkatkan perwakilannya yang tergabung dalam tim advance ke Arab Saudi. Ini dilakukan untuk melihat situasi di negara tersebut dan memastikan kesiapan penyelenggaraan ibadah umrah.
Amphuri mengatakan, situasi di Arab Saudi saat ini kondusif dan mendekati normal. Pelaksanaan ibadah umrah juga sudah mulai dilaksanakan dengan jamaah terbanyak berasal dari Kazakhtan dan Bangladesh.
Selain itu, menurut dia, protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin dan ketat. Para jamaah diberikan gelang penanda khusus dan menggunakan aplikasi Tawakkalna. Meski demikian, aplikasi Tawakkalna tidak menjadi mandatori seperti aplikasi PeduliLindungi.
Hal ini karena acuan otoritas adalah gelang khusus yang diberikan dari hotel. Gelang khusus tersebut merupakan akses untuk masuk ke Masjidil Haram, Ka'bah, pusat perbelanjaan atau hotel.
Selain itu, saf sholat di masjidil haram juga kembali diberi jarak 1,5 meter antar jamaah. Jamaah juga tidak diperbolehkan untuk berlama-lama di masjid. Meski demikian, pemerintah Arab Saudi sudah mengizinkan city tour bagi para jamaah umrah.