Pemerintah Antisipasi Vaksin Booster Tak Kedaluwarsa

Rizky Alika
11 Januari 2022, 18:29
vaksin, booster
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (29/1/2021).

Pemerintah memutuskan akan memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster secara gratis mulai Rabu (12/1) besok. Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan pemerintah mengantisipasi vaksin booster yang diberikan kepada masyarakat tidak kedaluwarsa.

Moeldoko mengatakan pemerintah akan mendahulukan menggunakan vaksin yang segera memasuki tanggal kedaluwarsa.  "Kami mengantisipasinya sehingga vaksin yang diberikan tidak kedaluwarsa," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (11/1).

Dari laporan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Presiden Joko Widodo, stok vaksin booster yang tersedia cukup untuk diberikan kepada  masyarakat.

Pemerintah sudah mengantongi stok vaksin booster sebanyak 113 juta dari total kebutuhan 230 juta. Vaksinasi booster akan menyasar kabupaten/kota yang sudah memenuhi capaian vaksinasi dosis pertama kepada 70% masyarakat dan dosis kedua kepada 60% masyarakat.

Pemerintah pun akan menggandeng berbagai pihak untuk sosialisasi terkait vaksin booster. Upaya ini dilakukan dengan melibatkan Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Kesehatan. "Semuanya bergerak bersama-sama agar bisa memenuhi apa yang diinginkan," ujar dia.

Pada tahap awal, dosis vaksin ketiga ini akan diprioritaskan bagi lansia dan kelompok rentan. Dosis vaksin penguat itu dinilai penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus Covid-19 yang terus bermutasi.

Adapun syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi ketiga ini adalah calon penerima sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua lebih dari enam bulan sebelumnya.

Meski demikian, tak semua anggota masyarakat menyetujui pemberian vaksin booster. Hal ini tecermin dari temuan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Minggu, 9 Januari 2021.

Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 54,8% responden tidak setuju dengan rencana pemberian vaksin booster. Sedangkan terdapat 41,7% responden yang menyatakan setuju terhadap pemberian vaksin booster. Sisanya, 3,5% responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...