Luhut Akan Evaluasi Travel Bubble RI - Singapura Tiap Pekan
Indonesia dan Singapura telah memulai uji coba travel bubble atau gelembung protokol kesehatan pada hari ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan prosedur tersebut akan dievaluasi tiap satu atau dua pekan.
Luhut juga menjanjikan travel bubble akan berjalan dengan prosedur yang ketat. "Kalau kami angggap tidak bagus (pelaksanaannya), akan kami setop," katanya dalam konferensi pers, Senin (14/1).
Sedangkan wisatawan asal Singapura yang ingin masuk harus memenuhi sejumlah syarat seperti mendapatkan vaksinasi dosis lengkap hingga hasil tes negatif Polymerase Chain Reaction (PCR) selama 3x24 jam.
Uji coba akan dilakukan di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Kepastian tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno setelah mengunjungi Batam dan Bintan, Jumat (21/1).
Nantinya, skema perjalanan travel bubble ini akan dicantumkan di dalam Surat Edaran yang akan dikeluarkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Sandiaga berharap masyarakat hingga pelaku pariwisata dapat mematuhi protokol kesehatan. "Termasuk integrasi dengan PeduliLindungi," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (24/1).
Apalagi wisatawan mancanegara asal Singapura memiliki prospek yang sangat strategis dalam upaya membangkitkan ekonomi dan pariwisata nasional, khususnya di Kepulauan Riau. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan safe travel bubble tourism Kepri sudah disiapkan selama satu tahun lebih bersama pemerintah setempat.
"Saat ini dapat kami sampaikan bahwa Lagoi dan Nongsa sangat siap sebagai bubble zone untuk wisatawan Singapura. Harapannya ini adalah tentunya kebangkitan dari ekonomi kita, terbukanya lapangan kerja,"tambahnya.
Rencana ini dilakukan untuk memudahkan perjalanan wisatawan untuk keluar masuk Indonesia termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi negara penyumbang jumlah wisman terbesar ke RI.