Kasus Baru Positif Covid-19 Tembus 11 Ribu, 96 % dari Transmisi Lokal
Penambahan kasus positif Covid-19 Tanah Air melanjutkan tren kenaikan per Sabtu, (29/1). Hari ini, jumlahnya resmi tembus ke angka 11.588 kasus. Level tersebut melampaui angka kasus tertinggi per 1 September 2021, yakni 10.337 orang.
Penambahan terbanyak berasal dari kasus transmisi lokal, yakni 11.189 kasus alias 96,5 % dari total kasus positif baru, per Sabtu (29/1). Sementara sisanya, 399 kasus berasal dari penularan pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN.
Berdasarkan data satuan tugas alias Satgas Penanganan Covid-19, kontribusi penambahan kasus terbanyak berasal dari DKI Jakarta, yakni 5.765 orang atau 49,7 % dari total penambahan hari ini. Kontribusi selanjutnya berasal dari Jawa Barat sekitar 21,8 % atau 2.525 orang. Urutan ketiga ada Banten yang berkontribusi 16,5 % atau 1.911 orang.
Sementara itu, sebanyak 2.590 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh pada hari ini. Penyumbang angka sembuh terbanyak berasal dari DKI Jakarta, sebanyak 1.747 orang. Adapun posisi kedua ditempati Jawa Barat, yakni 452 pasien sembuh, diikuti Jawa Timur 152 pasien sembuh.
Di sisi lain, sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal karena kasus Covid-19 per Sabtu (29/1). Kasus kematian terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta, sebesar 11 pasien. Itu diikuti Banten, Bali, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, masing-masing satu orang.
Secara kumulatif, kasus Covid-19 tertinggi berada di DKI Jakarta dengan total 901.471 orang, diikuti Jawa Barat sebanyak 722.187 pasien dan Jawa Tengah 488.045 orang. Adapun kasus kematian paling banyak terjadi di Jawa Tengah, yakni 30.312 jiwa, Jawa Timur 29.775 jiwa dan Jawa Barat 14.774 jiwa.
Dengan begitu, jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia per Sabtu (29/1) mencapai 4.330.763 orang. Di mana, 4.133.923 orang dinyatakan sembuh dan total 144.285 jiwa dinyatakan meninggal dunia sejak kasus pertama Covid-19 pada Maret 2020.
Pagi tadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi meminta semua posko Covid-19 di desa maupun di kelurahan untuk segera diaktifkan. Hal tersebut, guna mencegah penularan varian Omicron hingga pada level masyarakat terendah.
“Kami di Satgas mendorong secepat mungkin aktivasi dari posko desa dan posko kelurahan. Makanya, penerapan PPKM mikro itu tetap dilaksanakan,” kata Sonny, dalam acara virtual bertajuk Menahan Gelombang Omicron, Sabtu (29/1).
Kehadiran varian Omicron membuat daya tular sangat cepat, sehingga risiko penularan berpotensi besar terjadi di daerah padat penduduk. Begitu juga dengan daerah yang sulit untuk menerapkan kebijakan menjaga jarak 1-2 meter antarindividu, seperti Krukut dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Koesmedi Priharto mengatakan keterisian tempat tidur di rumah sakit alias BOR juga mengalami kenaikan. Itu akibat trauma masyarakat saat menghadapi gelombang Covid-19 varian Delta, tahun lalu
“Juni dan Juli 2021 merupakan trauma yang berat untuk masyarakat kita,” kata dia dalam acara yang sama.
Koesmedi menilai, lonjakan kasus akibat varian Delta pada Juli dan Agustus 2021, terjadi karena masyarakat gagal melakukan isolasi mandiri. Alhasil, trauma membuat banyak pasien Covid-19 dengan gejala ringan memilih tetap ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Akibatnya, angka BOR saat ini mengalami kenaikan signifikan.