Menkes: Puncak Kasus Omicron Bisa 6 Kali Lipat dari Varian Delta
Kasus Covid-19 varian Omicron tengah melonjak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, puncak kasus varian baru tersebut bisa mencapai enam kali lipat dari kasus Delta.
Adapun, puncak kasus Delta di Indonesia sempat mencapai tambahan 56 ribu kasus per hari. Namun, belum ada perhitungan pasti terkait peningkatan varian Omicron.
"Di negara-negara lain bisa tiga kali sampai enam kali dibandingkan puncak Delta," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (31/1).
Budi membandingkan, di Amerika, puncak kasus Omicron mencapai 800 ribu kasus per hari, sedangkan puncak Delta sebanyak 250 ribu kasus per hari. Di Perancis, puncak kasus Omicron mencapai 360 ribu kasus per hari. Sementara, puncak kasus Delta mencapai 60 ribu kasus per hari. "Sekarang masih terus naik," ujar dia.
Negara yang mirip dengan Indonesia, Brasil masih mengalami lonjakan Omicron dengan kisaran 190 ribu kasus per hari. Sedangkan, puncak Delta di wilayah itu mencapai 80 ribu per hari.
Sementara, India mencapai puncak kasus Omicron sebesar 310 ribu kasus per hari dibandingkan puncak Delta 380 ribu per hari. Di Jepang, puncak Omicron sebesar 65 ribu kasus per hari, sedangkan puncak kasus Delta 25 ribu per hari.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengatakan, Omicron memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Untuk itu, Indonesia dipastikan akan mengalami lonjakan serupa dengan negara-negara tersebut.
Namun, ia belum mengetahui seberapa besar puncak kasus Omicron di Tanah Air. Budi hanya memastikan, puncak lonjakan kasus positif diperkirakan akan terjadi pada akhir Februari.
Ia juga meminta masyarakat bersiap-siap dengan lonjakan Omicron. "Hati-hati dan waspada. Tidak perlu kaget kalau lihat di negara lain bisa 2-3 kali di atas puncak Delta," ujar dia.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan tingkat rawat inap Omicron sepertiga kali lebih rendah dari Delta. Hal ini terjadi di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Afrika Selatan.
Meski begitu, jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi karena jumlah kasus Omicron meningkat tiga kali lipat dari Delta. "Dari data tersebut, kami coba analisa jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta," kata Luhut.