Jokowi Minta Obat Telemedisin Pasien Covid-19 Tiba dalam Hitungan Jam
Pemerintah menerima sejumlah aduan terkait keterlambatan pengiriman obat telemedisin untuk Covid-19. Presiden Joko Widodo pun meminta obat virus corona tersebut bisa dikirim dalam waktu singkat.
Permintaan itu merespons laporan masyarakat soal keterlambatan obat telemedisin. "Bapak Presiden memerintahkan untuk memeriksa penyebabnya kenapa, dan memastikan obat bisa tiba dalam hitungan jam," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo dalam keterangannya, Rabu (2/2).
Dalam rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (31/1), KSP melaporkan keluhan warga terkait obat telemedisin yang tiba terlalu lama untuk pasien Covid-19 varian Omicron. Laporan tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan didengar oleh Jokowi.
Abraham mengatakan, Presiden selalu memastikan kesiapan dan upaya pemerintah dalam menyalamatkan masyarakat dari pandemi. Hal ini dilakukan setiap rapat kabinet terkait evaluasi PPKM.
Selain itu, Mantan Wali Kota Solo itu juga memerhatikan aspek kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan keamanan. "Intinya Presiden selalu mengharapkan pelayanan kepada masyarakat harus selalu diperhatikan," ujar dia.
Sebagai informasi, telemedisin merupakan layanan medis daring agar seseorang mendapat pelayanan kesehatan dari jarak jauh. Kementerian Kesehatan menyediakan layanan telemedisin isolasi mandiri bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk varian Omicron.
Pasien bisa berkonsultasi online dan mendapat paket obat secara gratis melalui layanan itu. Syaratnya, pasien harus melakukan tes PCR lebih dulu di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) milik Kementerian Kesehatan.
Jika hasilnya positif, maka pasien akan menerima pesan Whatsapp dari Kemenkes (memiliki centang hijau) secara otomatis. Apabila tak mendapatkan pemberitahuan, maka pasien bisa memeriksakan NIK lewat laman https://isoman.kemkes.go.id.
Setelah mendapatkan Whatsapp pemberitahuan, pasien bisa berkonsultasi dengan dokter dari 17 layanan telemedicine. Caranya, pasien menekan tautan dari WA Kemenkes atau saat pengecekan NIK mandiri di laman Kemenkes di atas.
Setelah itu pasien memasukkan kode voucher untuk konsultasi dan mendapatkan paket obat gratis. Dokter lalu akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien dan dapat ditebus lewat https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat.
Hanya pasien berkategori layak isoman (gejala ringan atau tanpa gejala) yang akan mendapatkan obat dan vitamin gratis. Pemerintah juga menyediakan dua paket obat gratis yang disediakan bagi pasien.
Paket A diberikan untuk pasien tanpa gejala yang terdiri dari multivitamin C, B, E, dan Zinc sebanyak 10 tablet. Sedangkan Paket B diberikan untuk pasien bergejala ringan yang terdiri dari multivitamin C,B,E, dan Zinc 10 tablet, Favipiravir 200 miligram sebanyak 40 kapsul atau Molnupirair 200 miligram sebanyak 40 kapsul. Obat lainnya adalah parasetamol tablet 500 miligram jika dibutuhkan.
Adapun 17 platform telemedicine yang digandeng Kemenkes adalah Alodokter, Aido Health, Get Well, Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, dan YesDok.