Tol Binjai-Stabat Beroperasi Mulai Besok, Tarif Masih Gratis
PT Hutama Karya memastikan jalan tol Binjai-Stabat sepanjang 11,8 kilometer (km) dapat beroperasi mulai besok, Sabtu (5/1). Masyarakat dapat melalui jalan tol ini secara gratis selama masa sosialisasi.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan tol Binjai-Stabat telah dinantikan oleh masyarakat Binjai dan sekitarnya. Bagian dari tol Binjai-Langsa sepanjang 131 km ini telah terhubung dengan tol Medan-Binjai, lalu Medan-Kualanamu.
Adapun tol Binjai-Langsa secara keseluruhan, terdiri dari 5 seksi yakni seksi 1 (Binjai – Stabat) sepanjang 11,8 Km, seksi 2 (Stabat – Tanjung Pura) sepanjang 26,71 Km, seksi 3 (Tanjung Pura – P. Brandan) sepanjang 18,98 Km, seksi 4 (Pangkalan Brandan – Kuala Simpang) sepanjang 44,24 Km dan seksi 5 (Kuala Simpang – Langsa) sepanjang 29,18 Km.
Kehadiran tol Binjai-Stabat, menurut Budi, mampu memangkas waktu perjalanan dari Stabat ke Bandara Kualanamu menjadi sekitar 45 menit dari semula 2 jam.“Mulai besok, tol Binjai–Stabat sudah dapat dilintasi oleh masyarakat dan belum ditetapkan tarif selama masa sosialisasi, tetapi masyarakat perlu melakukan tapping dengan uang elektronik,” kata Budi dalam keterangan resmi, Jumat (4/1).
Budi berharap jalan tol baru ini akan membawa dampak positif terhadap perekonomian Sumatra Utara karena alur distribusi barang dan kendaraan kini dapat dijangkau lebih mudah.
EVP of Corporate Secretary Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, tarif gratis ruas tol Binjai-Stabat berlaku selama sosialisasi atau hingga diterbitkannya Keputusan Menteri terkait tarif dan pengoperasian ruas tol tersebut. Namun, ia belum dapat memberikan kepastian kapan tarif tol baru tersebut ditetapkan.
Secara keseluruhan, jalan tol Binjai-Langsa diperkirakan memiliki volume lalu lintas (VLL) mencapai 2.433 kendaraan per hari. Tol ini akan dilengkapi dengan lima unit Gerbang Tol (GT). Saat ini perseroan sedang membangun 6 pasang rest area Tipe A atau tiga rest area di setiap lajur Tol Binjai - Langsa.
Sumber pendanaan kontruksi Tol Binjai-Stabat adalah Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran (TA) 2021. Seperti diketahui, Hutama Karya mendapatkan PMN senilai Rp 25,2 triliun pada tahun lalu.
Saat peresmian Jalan Tol Binjai-Stabat, Budi menandatangani surat komitmen atau letter of commitment (LOC) terkait penggunaan PMN TA 2021 untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Budi menilai PMN pad 2021 akan meningkatkan kinerja perseroan dan memberikan manfaat yang optimal bagi bangsa dan negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Hutama Karya akan kembali mendapatkan PMN pada TA 2022 senilai Rp 23,85 triliun. Untuk menjaga akuntabilitas, Sri Mulyani berujar setiap PMN yang diberikan ke perusahaan pelat merah harus disertai kontrak kinerja agar dana negara lebih jelas penggunaanya.
"Penandatanganan LoC diharapkan dapat menjadi testimoni dan komitmen dari jajaran direksi yang menerima PMN untuk menjalankan tugas negara dengan seefisien mungkin dan dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Hutama Karya memiliki tiga target utama setelah menerima PMN. Pertama, meyelesaikan JTTS sesuai dengan target.
Kedua, efisiensi biaya konstruksi per kilometer dengan kualitas jalan yang baik. Ketiga, menjaga keuangan dan arus kas agar proyek ini dapat tetap menjaga arus kas dari perseroan dengan kondisi sehat.