Moderat Adalah: Pengertian dan Ciri-cirinya
Dalam ranah politik sampai agama, tak jarang Anda menemukan seseorang yang beersikap moderat. Hal tersebut membuatnya dinilai sebagai individu yang seimbang dan logis dalam melihat atau menilai sesuatu.
Tapi, apakah moderat itu sebenarnya?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moderat adalah selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem. Orang yang moderat kecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah.
Seseorang yang mengambil posisi moderat atau menjadi kelompok tengah tidak melihat sesuatu dari satu sisi saja, tetapi banyak sisi. Salah satu contoh adaptasi moderat adalah, gaya kepemimpinan demokrasi.
Sidney Hook menyebut demokrasi adalah bentuk pemerintahan, di mana keputusan pemerintah secara langsung tidak langsung berdasarkan kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat.
Ciri-ciri Moderat
Seseorang yang mengambil posisi tengah atau moderat cenderung bersikap adil dan bisa menjadi penengah ketika terjadi konflik. Mereka memiliki kemampuan bernegosiasi dan bisa mengambil keputusan secara tepat dan bijak dalam berbagai situasi.
Mengutip laman Kementerian Agama, setidaknya ada empat hal yang dijadikan tolak ukur sikap moderasi, yaitu:
Sikap Terbuka
Seseorang yang memiliki sikap terbuka akan mudah untuk menerima masukan dari orang lain. Kritik yang diterima dinilai sebagai sesuatu yang dapat memancing dirinya untuk berkembang. Orang dengan sikap moderat tidak akan merasa paling benar sampai menentang mati-matian orang yang memiliki pandangan atau pikiran yang berseberangan dengan dirinya.
Sikap terbuka dapat dilihat dari sikap Imam Malik, penulis kitabAl-Muwaththa' yang dalam satu riwayat disebutkan ditulis selama 40 tahun. Lama penulisan tersebut karena Imam Malik sering menerima masukan dari para ulama, kemudian direvisi kembali, hingga para ulama sepakat bahwa kitab tersebut sudah dinilai baik.
Segala sesuatu harus dapat ditinjau dan diterima akal sehat. Jika tidak, sikap atau tindakan tersebut patut untuk dipertanyakan.
Orang yang moderat tidak hanya bicara berdasarkan opini, namun juga berdasarkan ilmu pengetahuan yang bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
Rasional bisa diartikan sebagai gagasan yang muncul karena suatu pemikiran yang mengandalkan logika, sehingga mengarah pada jalan pemikiran yang masuk akal. Dengan berpikir rasional dapat membantu seseorang untuk berpikir lebih kritis, metodis, tertib, dan koheren. Di samping itu, berpikir rasional juga meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, objektif, tajam, dan menggunakan asas-asas sistematis.
Rendah Hati
Orang yang moderat tidak bersikap sombong. Mereka akan senantiasa merasa sebagai orang yang memiliki kekurangan, khususnya dalam hal ilmu, sehingga ingin tetap belajar. Orang moderat akan bersikap rendah hati ketika berbicara dengan orang lain dan tidak merasa paling benar.
Membawa Manfaat
Orang moderat adalah meraka yang berharap apa yang dilakukannya dapat membawa manfaat untuk dirinya maupuan orang lain.
Moderat dalam Beragama
Sikap moderat bisa menjadi kunci kerukunan dan perdamaian antar umat beragama. Seperti agama Islam yang selalu menyerukan kepada kemanusiaan dan perdamaian serta mengedepankan kerukunan dan anti kekerasan dalam berdakwah.
Secara terminologi, Islam moderat diartikan sebagai istilah yang merujuk pada mereka yang menolak pemberlakukan kekerasan sebagai garis ideologi dan perjuangannya. Sedangkan, secara etimologi berarti suatu karakteristik terpuji yang menjaga seseorang dari kecenderungan bersikap ekstrem.
Sikap moderat tercermin dari Rasulullah SAW yang tidak pernah mengganggu penganut ajaran lain, berbuat zalim atau sikap tercela lainnya. Bahkan, beliau mengajak para sahabat dan pengikutnya untuk bersikap lemah lembut dan hidup rukun serta tidak bersikap kasar kepada orang lain.
Dengan pola hidup rukun seseorang atau kelompok akan memiliki hubungan yang baik dan harmonis. Suasana yang tercipta dari pola hidup rukun akan membuat lingkungan tersebut tentram dan damai karena antar individu dan kelompok saling memahami.
Saling bahu membahu, tolong menolong, menjauhi perselisihan, menjauhi pertikaian, menghormati pendapat adalah kondisi yang tampak dari kehidupan yang rukun.
Bukan hanya Islam, dalam perspektif Buddhis, sikap dan perilaku moderat sudah pernah diterangkan Guru Agung Buddha dalam Dhammacakkapavattana-sutta (Khotbah Buddha yang pertama kali), yaitu dalam Majjhimapatipada (Jalan Tengah).
Dalam khotbah tersebut, Guru Agung Buddha mengajarkan pentingnya menghindari dua jalan ekstrem sehingga tercapai keharmonisan dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan kehidupan spiritual beragama.