Tari Tradisional: Sejarah, Jenis, Nama dan Daerah Asalnya

Image title
16 Februari 2022, 16:47
Tari Kecak merupakan tari tradisional dari Provinsi Bali
123rf.com/Solomon Vaskar Samaddar
Tari Kecak merupakan tari tradisional dari Provinsi Bali

Ragam kesenian tari tradisional di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Tari tradisional adalah tari yang telah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat dan selalu menggambarkan pola-pola tradisi dan kebudayaan masyarakat.

Tari tradisional telah menjadi budaya bagi etnik tertentu dan identitas yang mampu menyatukan masyarakat. Tarian tradisional diikat oleh norma dan aturan adat tempat bernaungnya keberadaan tari tersebut, sehingga tarian tersebut tidak dapat dipisahkan dengan adat istiadat atau tradisi lainnya.

Sejarah Tari Tradisional

Mengutip buku Mengenal Seni Tari Indonesia, sejarah perkembangan seni tari dapat dilihat melalui empat masa, yaitu:

Masa Prasejarah

Masyarakat Indonesia pada zaman prasejarah masih menganut kepercayaan animisme, dinamisme, dan ateisme yang kuat. Tari tradisional yang tercipta masih menggunakan gerakan kaki dan tangan yang sederhana.

Instrumen pengiring tari yang digunakan adalah nekara. Pada zaman ini, tari tradisional dikaitkan dengan kepercayaan yang dapat memberi kekuatan di luar kemampuan, sehingga gerakannya menjadi magis dan sakral.

Tari tradisional masa prasejarah merupakan ungkapan kegembiraan, kesederhanaan, dan upacara-upacara, serta gerakannya cenderung menirukan alam, seperti suara, tingkah laku, dan tata kehidupan sehar-hari.

Masa Indonesia-Hindu

Pada masa Indonesia-Hindu, seni tari banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Perkembangan tari mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan upacara keagamaan.

Jenis tari tradisional yang berkembang pada masa ini meliputi tarian untuk upacara adat, keagamaan, dan hiburan. Seni tari pada masa Indonesia-Hindu bersumber dari cerita Mahabharata dan Ramayana sehingga bentuk gerak disusun selaras dengan kebutuhan upacara yang dilandasi atas kepercayaan bahwa seni tari berasal dari para dewa.

Tari tradisional pada masa Indonesia-Hindu dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni tari kerajaan dan seni tari rakyat.

Masa Indonesia-Islam

Pada masa Indonesia-Islam, beberapa fungsi seni tari disesuaikan mengikuti perubahan peradaban masyarakat yang mulai menganut ajaran agama Islam. Tokoh Islam seperti Sunan Kalijaga menciptakan tari Bedoyo Sapto dengan jumlah penari tujuh orang. Angka tujuh melabangkan bidadari dari kayangan, yaitu Suprobo, Wilutomo, Rasiki, Surendro, Bagan Mayang, Irim-Irim, dan Tunjung Biru.

Tari tradisional yang berkembang pada zaman Indonesia-Islam meliputi:

  • Srimpi.
  • Bedoyo Ketawang.
  • Gambyong.
  • Pethilan.
  • Wireng.
  • Wayang orang.

Masa pergolakan/perjuangan

Pada zaman penjajahan, seni tari mengalami kemunduran. Hanya lingkungan keraton atau istana yang masih memelihara seni tari. Tujuan tari tradisional untuk kepentingan istana meliputi:

Menyambut tamu raja.

Sebagai rangkaian acara pernikahan putra/putri raja.

Penobatan putra/putri raja.

Akibat penjajahan, rakyat yang sengsara menciptakan jenis tari untuk meningkatkan semangat kepahlawanan, di antaranya:

  • Tari Prajurit.
  • Tari Perang.
  • Tari Prawiroguno.
  • Tari Bondoyudo.

Jenis Tari Tradisional

Terdapat tiga jenis tari tradisional sebagaimana dijelaskan dalam buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi dan Revitalisasi Seni. Jenis tari tradisional dibagi menjadi tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat.

1. Tari Primitif

Tari primitif merupakan ungkapan kehendak atau keyakinan. Tari primitif sangat sederhana, baik dalam unsur gerak, busana, rias, iringan, atau tempat pertunjukannya. Gerakan tari mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan iringan tari primitif berupa pukulan-pukulan ritmis dari alat musik pengiring.

2. Tari Klasik

Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di istana dan kalangan bangsawan. Gerakan tari klasik memiliki aturan tertentu.

Bentuk gerak tari klasik diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar. Jika penari melakukan gerakan yang tidak sesuai aturan, dianggap salah. Dalam tari klasik, unsur pendukung juga diatur, seperti busana, iringan musik, pola lantai, bahkan dialog.

3. Tari Rakyat

Tari rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Tari rakyat sangat sederhana dan gerakannya tidak mengikuti aturan. Namun, jika dibandingkan dengan tari primitif, tari rakyat lebih variatif.

Tari Tradisional Indonesia dan Daerah Asalnya

Bersumber dari Statistika Kebudayaan 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut daftar tari tradisional Indonesia dan daerah asalnya.

  • Tari Seudati berasal dari Aceh.
  • Tari Saman Meuseukat berasal dari Aceh.
  • Tari Pukat berasal dari Aceh.
  • Tari Legong berasal dari Bali.
  • Tari Kecak berasal dari Bali.
  • Tari Arja berasal dari Bali.
  • Tari Andun berasal dari Bengkulu.
  • Tari Bidadari Teminang Anak berasal dari Bengkulu.
  • Tari Topeng berasal dari Jakarta.
  • Tari Yapong berasal dari Jakarta.
  • Tari Sembah berasal dari Jakarta.
  • Tari Sekapur Sirih berasal dari Jambi.
  • Tari Selampit Delapan berasal dari Jambi.
  • Tari Topeng Kuncaran berasal dari Jawa Barat.
  • Tari Merak berasal dari Jawa Barat.
  • Tari Serimpi berasal dari Jawa Tengah.
  • Tari Kendalen berasal dari Jawa Tengah.
  • Tari Remong berasal dari Jawa Timur.
  • Tari Ponorogo berasal dari Jawa Timur.
  • Tari Monong berasal dari Kalimantan Barat.
  • Tari Zapin Tembung berasal dari Kalimantan Barat.
  • Tari Baksa Kembang berasal dari Kalimantan Selatan.
  • Tari Radap Rahayu berasal dari Kalimantan Selatan.
  • Tari Tambun dan Bungai dari Kalimantan Tengah.
  • Tari Balean Dadas berasal dari Kalimantan Tengah.
  • Tari Gong berasal dari Kalimantan Timur.
  • Tari Perang berasal dari Kalimantan Timur.
  • Tari Jangget berasal dari Lampung.
  • Tari Bedana berasal dari Lampung.
  • Tari Lenso berasal dari Maluku.
  • Tari Cakalele berasal dari Maluku.
  • Tari Nabar Ilaa berasal dari Maluku Utara.
  • Tari Batunganga berasal dari Nusa Tenggara Barat.
  • Tari Mpaa Sampari berasal dari Nusa Tenggara Barat.
  • Tari Gareng Lameng berasal dari Nusa Tenggara Timur.
  • Tari Meminang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
  • Tari Suanggi berasal dari Papua Barat dan Tengah.
  • Tari Musyoh berasal dari Papua Timur.
  • Tari Tandak Riau berasal dari Riau.
  • Tari Joged Lambak berasal dari Riau.
  • Tari Kipas berasal dari Sulawesi Selatan.
  • Tari Lumense berasal dari Sulawesi Selatan.
  • Tari Pamonte berasal dari Sulawesi Tengah.
  • Tari Peule Cinde berasal dari Sulawesi Tengah.
  • Tari Balumpa berasal dari Sulawesi Tenggara.
  • Tari Dinggu berasal dari Sulawesi Tenggara.
  • Tari Maengket berasal dari Sulawesi Utara.
  • Tari Palopalo berasal dari Sulawesi Utara.
  • Tari Payung berasal dari Sumatera Barat.
  • Tari Tor Tor berasal dari Sumatera Utara.
  • Tari Tanggal berasal dari Sumatera Selatan.
  • Tari Serimpi Sangupati berasal dari Yogyakarta.
  • Tari Lawung Ageng berasal dari Yogyakarta.

Demikian penjelasan tari tradisional beserta sejarah, jenis, dan nama-nama tari serta daerah asalnya.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...