11 Letusan Gunung Terbesar di Dunia Sepanjang Sejarah
Letusan gunung berapi terbesar di dunia berada di Indonesia, contohnya gunung Tambora dan Krakatau. Letusan dahsyat gunung berapi ini dihitung menggunakan Volcanic Explosivity Index (VEI).
Metode ini dikenalkan oleh Chris Newhall dari States Geological Survey dan Stephen Self dari University of Hawaii pada 1982. Mengutip dari indonesia.go.id, penemuan ini dapat membandingkan antara letusan gunung berapi satu dengan yang lain.
Perhitungan VEI ditentukan dari volume material piroklastik ketika terjadi erupsi. Bahan piroklastik ini dari aliran piroklastik, abu vulkanik, tephra, dan jenis material lontar.
Mengutip dari volcanoes.usgs.gov, skala VEI dihitung dari 0 sampai 8. Berikut penjelasan tentang skala 0-8 VEI:
1. Skala 0, erupsi bersifat lelehan sehingga melontarkan material vulkanik kurang dari 100 meter kubik.
2. Skala 1, melontarkan material antara 100 meter kubik sampai 1 kilometer kubik.
3. Skala 2, materi lontaran mencapari 1-5 kilometer kubik.
4. Skala 3, menghasilkan 2-15 kilometer kubik.
5. Skala 6 atau kolosal, materi yang dilontarkan mencapai 10 kilometer kubik.
6. Skala 7 disebut juga super kolosal, erupsi melontarkan material mencapai 100 kilometer kubik.
7. Skala 8 VEI maka daya letusan materi lontar mencapai 1.000 kilometer kubik. Selain itu tinggi letusan lebih dari 20-25 kilometer (66.000 kaki) di udara.
Letusan Gunung Terbesar di Dunia
Skala VEI dapat mengukur letusan bersejarah yang terjadi pada ribuan sampai jutaan tahun yang lalu. Skala VEI ini juga menghitung erupsi gunung api berdasarkan tingkat eksplosifnya. Berikut gunung dengan letusan terdahsyat di dunia, mengutip dari livescience.com:
1. Erupsi Yellowstone (VEI 8)
Letusan gunung berapi terbesar di dunia adalah erupsi Yellowstone. Skala VEI mencapai 8 yang terjadi sekitar 640 ribu tahun lalu.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat letusan dahsyat ini mengeluarkan lava dan abu hingga mengisi Grand Canyon.
Para ilmuan menemukan terdapat gumpalan besar magma yang berada di bawah Yellowstone. Letusan gunung berapi ini menciptakan kawah besar sekitar 48 kali 72 km.
Kini Taman Nasional Yellowstone menjadi tempat wisata terkenal di Amerika Serikat. Keseluruhan Taman Nasional sebagian terdiri dari gunung berapi.
2. Huaynaputina (VEI 6)
Letusan gunung terdahsyat di dunia kedua adalah Huaynaputina, skala VEI 6. Gunung berapi ini berada di Peru, Amerika Selatan. Letusan gunung mengeluarkan lumpur sejauh 120 km di Samudra Pasifik.
Letusan Huaynaputina mengakibatkan perubahan musim di tahun 1.600. Terjadi perubahan musim dingin dalam 500 tahun terakhir. Abu dari letusan gunung mengubur sekitar 50 km wilayah di sebelah barat gunung.
3. Gunung Krakatau (VEI 6)
Gunung yang berada di antara pulau Jawa dan pulau Sumatera, berada di urutan ketiga.
Gunung Krakatau meletus tahun 1883 yang mengakibatkan ledakan besar pad 26-27 April. Letusan ini terdengar ribuan mil jauhnya.
Ledakan gunung ini menimbulkan tsunami sekitar 40 meter. Sementara korban tewas diperkirakan mencapai 34.000 jiwa.
AKibat ledakan Krakatau, pulau tersebut hancur total, hingga memunculkan anak Krakatau. Anak Krakatau sekarang ini menjadi gunung berapi aktif di Indonesia.
4. Letusan Santa Maria (VEI 6)
Gunung Santa Maria erupsi di tahun 1902. Ledakan gunung ini termasuk erupsi terbesar di abad 20. Gunung Santa Maria berada di pantai pasifik Guatemala.
Gunung berapi ini sempat tidak aktif kira-kira 500 tahun. Letusan mengakibatkan kawah besar sekitar 1,5 km di bagian barat gunung.
Tahun 1929, gunung Santa Maria merenggut ratusan nyawa dan kobran sekitar 5.000 orang.
5. Ledakan Novarupta (VEI 6)
Gunung Novarupta termasuk gunung berapi aktif di Semenanjung Alaska. Novarupta termasuk wilayah Ring of Fire (Cincin Api) di Samudra Pasifik.
Letusan gunung terjadi di tahun 1912, abad 20. Dampak letusan mengirimkan 12,5 km kubik magma ke udara. Selain itu abu vulkanik menutupi daerah seluas 7.800 km persegi.
6. Gunung Pinatubo (VEI 6)
Salah satu gunung berapi di Filiphina mengeluarkan ledaksan dahsyat skala VEI 6. Gunung Pinatubo menyemburkan 5 kilometer kubik material ke udara.
Abu vulkanik naik sejauh 35 km di udara. Kemudian abu menumpuk jatuh di sekitar pedesaan. Akibat hujan abu rumah penduduk beberapa rusak.
Ledakan dahsyat gunung Pinatubo menyebabkan suhu global turun 0,5 derajat Celcius. Letusan gunung juga memuntahkan jutaan ton belerang dioksida dan partikel lain di udara.
7. Pulau Ambrym (VEI 6 lebih)
Republik Vanuatu merupakan negara kecil di kepulauan Samudra Pasifik. Salah satu pulau memiliki gunung meletus yang mengeluarkan gelombang panas dan debu vulkanik.
Pulau ini memiliki luas 665 km persegi. Ketika terjadi letusan, debu vulkanik melebar sejauh 12 km.
Gunung berapi di pulau Ambrym termasuk gunung berapi aktif di dunia. Terjadi 50 kali letusan sejak 1774. Tahun 1894, lava gunung mengakibatkan 6 orang tewas. Kemudian tahun 1979, terjadi hujan asam yang disemburkan gunung berapi.
8. Letusan Ilopango (VEI 6 lebih)
Gunung Ilopango mengalami dua kali letusan dahsyat. Dampaknya hujan abu menghancurkan kota-kota Suku Maya. Selain itu erupsi gunung mengganggu pusat perdagangan.
Akhirnya pusat peradaban suku Maya berpindah ke dataran rendah utara dan Guatemala. Sebelumnya pusat peradaban suku Maya berada di dataran tinggi El Savador.
9. Gunung Thera (VEI 7)
Para ahli menemukan adanya gunung berapi yang meledak di kepulauan Aegean. Pulau Santorini bagian dari pulau vulkanik di Yunani, memiliki gunung Thera.
Awalnya pulau ini menjadi peradaban suku Minoa. Namun penduduk mengevakuasi diri ketika ada gunung berapi yang akan meletus. Letusan gunung Thera terjadi sekitar 1.610 sebelum Masehi.
Diperkirakan letusan gunung Thera mengakibatkan penurunan suhu, hingga mengubah iklim bumi.
10. Letusan Changbaishan (VEI 7)
Gunung Changbaishan berada di utara pulau Jepang. Gunung ini meletus mengeluarkan material vulkanik sejauh 1.200 km. Letusan gunung menciptakan sebuah kaldera sepanjang 4,5 km.
11. Gunung Tambora (VEI 7)
Selain gunung Krakatau, ledakan gunung terbesar berada di gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat. Skala VEI 7 atau super kolosal masuk dalam peringkat tertinggi indeks letusan gunung.
Puncak letusan Tambora terjadi bulan April 1815. Ledakan gunung terdengar dari pulau Sumatera sejauh 1.930 km.
Diperkirakan korban tewas karena ledakan gunung mencapai 71.000 jiwa. Erupsi gunung mengakibatkan awan abu tebal yang terbawa angin ke pulau yang jauh.