6 Contoh Puisi Anak dari Berbagai Tema
Puisi memiliki beragam kegunaan, salah satunya sebagai wadah untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan puisi pada anak sebab tidak semua anak berani mengungkapkan isi hatinya secara terus terang. Di samping itu, puisi bertujuan memperbaiki ketajaman dan mengembangkan imajinasi anak.
Puisi anak menjadi pilihan yang tepat untuk mengajarkan anak-anak memahami karya sastra yang satu ini. Lalu, apa itu puisi anak?
Pengertian Puisi Anak
Secara garis besar, puisi anak tidak memiliki perbedaan aturan dengan puisi pada umumnya. Hanya saja, puisi anak cenderung lebih sederhana dan menceritakan pengalaman atau hal-hal yang kerap bersinggungan dengan dunia anak-anak.
Mengutip goodminds.id, menurut Norton, puisi anak adalah puisi yang berbeda dengan puisi dewasa pada sisi rima, irama, pola, bunyi, pengulangan, dan citraan. Puisi anak juga menggunakan bahasa yang menyesuaikan daya jangkau anak-anak.
Norton mengungkapkan beberapa kriteria puisi anak, di antaranya berisikan kegembiraan, berupaya mengembangkan ketajaman imajinasi visual, membangkitkan semangat bermain bahasa, ditulis berdasarkan pengalaman anak-anak, berbentuk informasi sederhana, dan memiliki tema yang menyenangkan anak.
Puisi anak bermanfaat untuk melatih daya imajinasi anak, menambah wawasan, membantu menyelesaikan serta meringankan masalah anak, meningkatkan ilmu pengetahuan serta pengalaman bahasa anak, serta mengajarkan anak untuk menghargai dan membanggakan sastra Indonesia.
Contoh Puisi Anak
Mengutip berbagai sumber, berikut contoh puisi anak:
"Kasih Sayang Orangtua"
Oleh: D. Maria. K
Setiap kali membuka mata dengan mata mengantuk,
Mereka tersenyum kepadaku….
Saat ku lelah karena melewati lintasan yang jauh,
Mereka langsung cemas kepadaku…
Sekalipun ku sakit, mereka tetap menyayangiku
Saat ku tersenyum, mereka ikut tersenyum
Saat ku sedih, mereka memeluk dengan kasih sayang
Walaupun aku akan diterjang badai,
Orangtuaku akan selalu melindungiku
Walaupun kehilangan orang yangh kucintai,
Tapi tetap orang tuaku yang menjadi nomor satu untuk menemaniku
Oh, orangtuaku yang kusayangi,
Aku berjanji tidak akan sedih lagi,
Jika kehilangan orang yang kusayangi,
Kecuali Kamu orangtua ku yang kusayangi
***
"Indonesia Negeriku Tercinta"
Oleh: Alysa Joana Putri Mendrofa
Negeriku Indonesia
Tanah kelahiran yang kucinta
Tempatku dibesarkan
Berkumpul bersama handai taulan
Negeriku Indonesia
Sangat indah dan permai
Terkenal sampai penjuru dunia
Negeri yang cinta damai
Beraneka ragam bahasa daerah
Beraneka ragam suku dan agama
Tidak membuat kami terpecah
Itulah Bhinneka Tunggal Ika
Perbedaan warna kulit
Tidak membuat hidup sulit
Walau kami berbeda-beda
Di mata Tuhan kami sama
Kesuburan tanahmu tak terhingga
Hasil tambang tak terkira
Hasil pertanian yang melimpah
Hasil laut tak akan punah
Dengan semangat Pancasila
Dan rasa penuh toleransi
Kita harus membangun bangsa kita
Menjadi bangsa yang mandiri
***
"Malaikatku"
Oleh: Hetti Rahmawati
Ketulusan hatimu membuat aku ingin mengucap,
Kau Malaikatku, Ibu
Ada dan tiada dirumu
Dalam lubuk hatiku hanya ada kamu
Penerang dalam gelapku
Penyemangant dalam keluh kesahku
***
"Sahabat"
Oleh: Rizqy Saffana Jinani
Sahabatku
Terima kasih atas semua yang telah kau berikan kepadaku
Kau adalah seorang yang berarti dalam hidupku
Kau mampu membuatku tersenyum
Di saat ku sedih kau coba menghiburku
Sahabatku bukan malaikat
Ia tak punya sayap
Ia tak bisa terbang
Tapi ia bisa mengajakku
Menjelajahi dunia
Sahabatku bukan profesor
Ia bodoh
Ia tak bisa menghafal lebih dari 1000 kata
Tapi ia bisa menjelaskan dunia padaku
Kini aku mengerti betapa pentingnya
Arti sahabat
Bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain
***
"Kebersihan Lingkungan"
Oleh: Jasmiar Seman
Jagalah kebersihan!
Kebersihan sebagian dari iman
Kebersihan menjaga kesehatan
Kebersihan menjadi keindahan
Kebersihan menjadi kesenangan
Si Muslim selalu bersih
Baju, celana, dan sepatu selalu bersih
Gigi disikat, mandi setiap hari
Kaki dan tangan selalu dicuci
Si Muslim bekerja sendiri
Menyapu lantai, menggosok kursi
Tempat tidur dibersihkan
Sampah halaman dikumpulkan
Indah sekali dipandang
***
"Pena Sang Guru"
Karya: Mesdiana
Pena guruku
Tak pernah bosan menari-nari di diriku
Menuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku
Pena guruku hebat
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat
Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian
Kuingin penaku seperti miliknya
Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu kan kujunjung penuh makna
Kaulah Sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa.