Mengenal Struktur dan Contoh Teks Anekdot
Contoh teks anekdot sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ketika berkumpul dengan keluarga, teman, atau saat membaca suatu informasi di media sosial, tak jarang seseorang membagikan suatu kisah singkat yang menarik tentang seseorang. Cerita tersebut dinamakan anekdot.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Bukan cuma lucu, teks anekdot juga biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik. Sebab, kriteria anekdot juga bisa menyampaikan maksud dari penulisnya.
Walaupun memiliki kesan dan sering digambarkan sebagai teks lucu, akan tetapi teks anekdot banyak mengandung pesan moral atau amanat sebuah kebenaran. Teks anekdot adalah rangkuman kisah yang dipercayai banyak orang. Hal inilah yang membuat teks anekdot memiliki tujuan untuk menghibur seseorang sehingga bisa tertawa dan bahagia, walaupun membawa maksud kritikan.
Struktur Teks Anekdot
Tak jauh beda dengan teks cerita lainnya, anekdot juga memiliki struktur penulisan yang bisa dijadikan pedoman dalam menulis anekdot. Adapun struktur teks anekdot, yaitu:
Abstraksi
Setiap cerita memiliki pembuka. Dalam teks anekdot, abstraksi adalah pembuka cerita berupa gambaran suasana cerita. Hal ini dimaksudkan agar pembaca bisa memberikan ilustrasi isi cerita.
Orientasi
Bagian orientasi merupakan awal kejadian yang juga menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.
Krisis
Krisis adalah bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dalam cerita.
Reaksi
Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi cerita berupa penyelesaian masalah.
Koda
Penutup dalam cerita yang berisi perubahan beberapa tokoh dalam cerita.
Ciri-ciri Teks Anekdot
Suatu teks dikatakan anekdot apabila memuat ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki kemampuan untuk menghibur serta membuat orang tertawa. Oleh karenanya teks anekdot disertai dengan beragam kisah lucu atau humor.
- Sebuah teks anekdot memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks.
- Sebuah teks anekdot adalah rangkaian kisah yang memiliki sifat menyindir, dan dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok.
- Sebuah teks anekdot sering kali menyasar kepada orang penting. Hal itu disebabkan tidak adanya aturan yang ketat untuk membuat teks anekdot, hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
- Ciri khas teks anekdot adalah fleksibilitas untuk dibentuk sesuai keinginan dari penulis.
- Dalam sebuah kisah cerita yang disajikan sangat mirip dengan dongeng, orang yang hendak menulis membuat sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.
Contoh Teks Anekdot
Mengutip penerbitbukudeepublish.com dan beberapa laman terkait lainnya, berikut contoh teks anekdot.
"Minum Obat"
Saat bulan puasa, Dading memang biasa menghabiskan waktu bersama kakeknya menonton televisi bersama saat waktu luang. Saat menyaksikan televisi, mereka melihat iklan obat sakit kepala yang mengklaim bahwa obat itu bisa diminum kapan saja. Iklan demi iklan berganti, Dading dan kakeknya lalu bisa menonton tayangan kesukaan mereka lagi.
Beberapa hari kemudian, di tengah hari yang panas, sang kakek mengeluhkan sakit kepala. “Cu, bisa kamu belikan obat yang seperti di iklan kemarin? Kakek sakit kepala,” ujar kakek Dading kepada Dading. “Baik, kek. Dading ambil dulu uangnya,” jawab Dading. Dading pun langsung berangkat membeli obat pesanan sang kakek.
Sampai di rumah, Dading memberikan obat sakit kepala tersebut kepada sang kakek. Sang kakek langsung beranjak dari tempat duduknya dan menuju dispenser serta mengambil air putih. Ia kemudian minum air putih dan minum obat yang dibelikan oleh Dading. Dading kaget melihat kakeknya.
“Loh, kakek kan sedang puasa. Kok minum obat sih kek?” tanya Dading kaget. “Kenapa memang? Kemarin kata iklan, obat sakit kepala ini bisa diminum kapan saja. Makanya kakek minta dibelikan yang ini”.
***
"Kuli dan Kyai"
Romongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jedah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang mereka yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serus dalam bahasa Arab.
Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka sambil berucap Amin, Amiin, Amiin.
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka dan berkata, “Lho kenapa Anda berkerumun disini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai”, ucap jamaah haji.
"Bebas Hukuman"
Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.
Murid: "Bu, ibu guru tanya, Bu!"
Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?"
Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"
Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul."
Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."
Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah gendeng!"