Ramadan Tiba, Hasrat Mudik Tahun Ini Bisa Terobati

Arofatin Maulina Ulfa
Oleh Arofatin Maulina Ulfa - Tim Riset dan Publikasi
2 April 2022, 12:31
Pemerintah pastikan masyarakat boleh mudik lebaran tahun ini.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Masyarakat kembali menjalani bulan puasa sembari terus mewaspadai perkembangan laju penularan virus corona. Publik berharap sembari cemas; akankah tradisi khas Ramadan bernama mudik dapat kembali dilakukan. Jawabannya, bisa.

Pada 2021, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik. Tapi, tetap banyak masyarakat yang melanggar. Hal ini terlihat dari data banyaknya jumlah kendaraan pribadi yang keluar melewati gerbang tol, terutama dari arah DKI Jakarta.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat total 245.496 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek menuju arah timur, barat dan selatan. Angka ini berasal dari pemantauan pada H-7 sampai dengan H-5 Idul Fitri 1442 H. Artinya, tetap ada masyarakat yang nekat mudik, walau jumlahnya tak sebanyak periode sebelum pandemi.

Tak hanya itu, hasil survei Indikator Politik Indonesia pada tahun lalu menunjukkan, terdapat 20,8 persen masyarakat Indonesia yang berencana mudik di tengah larangan mudik dari pemerintah.

Dan pada Ramadan 2022 ini, rindu kampung halaman dapat kembali terobati karena pemerintah mengizinkan mudik. Syaratnya, pemudik harus sudah menuntaskan vaksinasi tahap I dan II serta vaksin booster.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan, percepatan atau akselerasi vaksinasi Covid-19 dosis lengkap memang diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H. 

Luhut menegaskan, masyarakat sebaiknya menyegerakan vaksinasi lengkap termasuk booster jika ingin menyambut Ramadan dan Idul Fitri dengan tenang. Terlebih pemerintah sekarang pun sudah meniadakan tes PCR dan antigen sebagai syarat perjalanan.

"Ini perlu kita waspadai karena ini sudah menjelang Ramadan dan nanti juga lebaran kita berharap kita akan lebih bebas. Untuk itu kita semua harus melakukan vaksinasi lengkap dan booster terutama yang lansia dan komorbid," ujar Luhut. Ia mengimbuhkan, pemerintah akan terus memacu pemerataan vaksinasi dosis lengkap dan booster.

Jika melihat tren vaksinasi Covid-19 secara nasional, data per 15 Maret 2022, sebanyak 348,25 juta dosis vaksin berhasil didistribusikan. Perinciannya, yaitu vaksinasi dosis pertama diberikan sebanyak 193,76 juta dosis, 152,04 juta untuk dosis kedua, dan sebanyak 2,45 juta dosis lainnya untuk vaksinasi gotong royong.

Tak hanya itu, pemerintah juga menetapkan target vaksinasi bagi petugas publik. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, per 23 Februari 2022 sebanyak 113,77 persen atau 19.713.342 petugas public divaksin dosis pertama. Sebanyak 102,56 persen atau 17.769.938 sudah mendapat dosis kedua, serta 3,07 persen atau 531.902 yang divaksin dosis ketiga atau booster.

Petugas publik yang masuk dalam sasaran vaksinasi adalah mereka yang profesinya rentan terpapar Covid-19 seperti tenaga pendidik, pelaku pariwisata, pedagang, petugas pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, wartawan, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, aparatur sipil negara, serta anggota TNI dan Polri.

Adapun, sebelumnya analisis Ahli Epidemiolog Dicky Budiman menilai bahwa arus mudik pada tahun ini semakin sulit dihindari. Penyebabnya, tentu saja hasrat masyarakat untuk melakukan mudik lebaran yang semakin tak terbendung.

“Secara realistis arus mudik saat ini sulit untuk dihindari, dicegah juga sulit. Tahun ketiga ini, animonya besar sekali, semakin besar malahan,” ujar Dicky mengutip pemberitaan Kompas.com.

Namun berbeda dengan kebijakan pemerintah terkini, Epidemiolog Griffith University itu berprinsip, lebih baik tetap mencegah setiap potensi yang memang bisa dicegah. Jika bisa meminimalisir pergerakan yang memperbesar kemungkinan penyebaran virus corona akan jauh lebih baik. “Oleh karena itu, sebaiknya anjuran (mudik) jangan ada, meskipun melarangnya pun kiranya sulit,” tutur Dicky.

Pencapaian vaksinasi menjadi angin segar bagi masyarakat yang sudah tak sabar menyiapkan mudik dan yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman. Namun, perlu diingat, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. Mencegah lebih baik daripada harus merasakan pahitnya kehilangan orang terkasih akibat Covid-19.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...