Polisi Sita Apartemen Mewah Milik Bos Robot Trading Fahrenheit
Penyidik Polri menyita sebuah apartemen milik tersangka Hendry Susanto, terkait kasus dugaan penipuan investasi menggunakan robot trading Fahrenheit. Apartemen seharga Rp 2 miliar ini berada di Taman Anggrek, Jakarta Barat. Tersangka Hendry Susanto merupakan CEO dari PT Fahrenheit System Pro Academy selaku pengelola robot trading Fahrenheit.
Selain menyita apartemen milik bos Fahrenheit, Polri juga memblokir rekening tersangka berisi Rp 44,5 miliar.
“Telah melakukan penyitaan terhadap satu unit apartemen dan pemblokiran terhadap rekening tersangka HS,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kombes Pol. Gatot Repli Handoko pada Senin (18/4).
Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri telah memeriksa 27 saksi yang merupakan korban dari investasi bodong robot trading Fahrenheit, serta saksi terkait sebanyak 20 orang.
Sejauh ini, penyidik telah menerima laporan kerugian korban mencapai lebih dari Rp 124 miliar. Pada awal April lalu, Polri telah mengumumkan bahwa kerugian korban dari kasus Fahrenheit mencapai Rp 480 miliar dari 550 korban.
Sebelumnya, tersangka Hendry Susanto diduga menipu para korban yang berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit menggunakan skema ponzi, yaitu investasi yang mengandalkan keuntungan berdasarkan anggota yang baru bergabung. Dari para korban, dia memperoleh keuntungan tetap 1%-25% setiap harinya.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, polisi menduga HS melakukan tindakan pidana perdagangan pasal 105 dan 106 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman hukum maksimal 20 tahun penjara,” ujar Kepala Sub Bidang II (Kasubdit II) Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Pol Chandra Sukma dalam konferensi pers penetapan tersangka Hendry Susanto pada Kamis (7/4) awal bulan ini.
Fahrenheit sebagai robot trading kripto mengandalkan fluktuasi perdagangan berdasarkan mekanisme robot. dimana para investor tak perlu selalu memperhatikan perkembangan pasar dan berita, karena menggunakan teknologi robot yang diawasi trader berpengalaman.
Simak juga data mengenai jumlah investor berdasarkan aset:
Dalam pengoperasiannya robot trading ini akan menghasilkan keuntungan secara konsisten dengan pengelolaan keuangan yang baik berdasarkan equitas yang ada, serta secara otomatis membuka dan menutup pesanan setiap hari.
Akan tetapi, faktanya robot trading PT FSP Akademi Pro tidak memiliki izin dari Kementerian Perdagangan. Kemudian, PT FSP Akademi Pro juga bekerja sama dengan PT Lotus Global Buana, dimana perusahaan tersebut bertindak sebagai broker yang juga tidak memiliki izin dari Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti).