Di Balik Sindiran Puan kepada Ganjar Pranowo soal Capres Modal Ganteng

Image title
29 April 2022, 15:43
Ganjar Pranowo, Puan Maharani
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Perhelatan Pemilu Presiden 2024 masih beberapa tahun lagi, tapi para elite politik sudah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani  yang menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendapatkan sorotan.

Puan melontarkan pernyataan di hadapan kader partainya agar tak memilih calon presiden (capres) yang hanya bermodalkan fisik rupawan dan popularitas di media sosial. “Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (ya sudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan TV nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4).

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai sindiran yang ditujukan kepada Ganjar tersebut disengaja oleh Puan sebagai bentuk penegasan ke kader politiknya. “Saya melihat ada kekhawatiran dari Puan terhadap sosok Ganjar karena dipersepsikan dan dicitrakan selalu unggul dalam hal elektabilitas dengan Puan,” ujar Ujang kepada Katadata.co.id pada Jumat (29/4).

Ujang melihat sindiran memiliki nilai strategis. Puan menghindari berlarutnya dualisme tokoh capres di PDIP.  Puan mengingatkan kadernya bahwa PDIP bakal mengusung Puan sebagai capres. "PDIP terkesan dimiliki oleh trah Soekarno. Oleh sebab itu, tidak mudah jika ada tokoh lain yang bersinar melebihi pemiliknya," kata dia.

Perpecahan Kubu Ganjar dan Puan

Perihal dualisme tokoh, Ujang melihat, hal tersebut memang tak bisa dibiarkan berlarut. Saat ini internal pengurus PDIP pun dikabarkan tengah terpecah menjadi dua faksi, yaitu faksi Puan dan Ganjar. Dia menilai bahwa perpecahan bahkan terjadi di kalangan para petinggi partai.

Dia menyebutkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP, Bambang Wuryanto, yang cenderung mendukung Puan. Kemudian ada Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, yang lebih condong kepada Ganjar. “Jadi memang di internal sedang tidak baik-baik saja,” ujar dia. 

Ujang mengatakan, sindiran Puan tersebut sebagai pesan kepada Ganjar untuk manut kepada pemilik partai dan mendukung dirinya. Sebab, jika dibiarkan, maka Ganjar akan selalu lebih unggul daripada dirinya dalam konteks elektabilitas.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan Puan sebagai petinggi partai wajar mengungkapkan hal itu di hadapan para kader PDIP. “Puan tentunya layak mengajak kader PDIP untuk tegak lurus dengan perintah ketua umumnya. Hal itu tampaknya berlaku di semua partai politik di tanah air,” ujarnya.

Kritik Puan juga dapat mengindikasikan bahwa PDIP tak akan mengusung Ganjar pada Pilpres 2024. Dia melihat demikian, sebab posisi Puan yang cukup berpengaruh di dalam internal partai. Dia menyarankan Ganjar mencari kendaraan politik di luar PDIP bila hendak melenggang ke Pilpres 2024.

Di luar itu, Jamil menilai sindiran tersebut tak akan memberikan keuntungan bagi elektabilitas Puan. Bahkan, ada kemungkinan sindiran Puan justru semakin meningkatkan elektabilitas Ganjar. Namun, dia tak melihat Puan terganggu dengan hasil survei dari berbagai lembaga yang menyebutkan bahwa Ganjar berada di jajaran teratas.

“Bagi Puan, hasil survei bukan penentu utama di PDIP untuk mengusung capres. Bahkan Puan sudah mengatakan, PDIP sudah punya capres sendiri. Tentu capres tersebut tampaknya bukan Ganjar,” kata dia.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai calon presiden dibandingkan tokoh politik lainnya.

Ada 33 nama calon presiden yang memiliki elektabilitas dominan dalam simulasi terbuka. Prabowo berada di urutan teratas dengan 21,9%, bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan elektabilitas 19,8%. Berikut grafik Databoks:

 

Reporter: Ashri Fadilla
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...