Hepatitis Akut Jenis Baru Masuk RI, Waspadai Gejalanya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan sebuah Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa kasus hepatitis akut, yang terjadi kepada anak-anak berusia satu bulan hingga 16 tahun.
WHO mencatat lebih dari 170 kasus terjadi pada 13 negara, termasuk Indonesia, serta di Inggris, Amerika Serikat, Spanyol, Israel, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Rumania, dan Belgia.
Kasus Hepatitis akut ini mayoritas tercatat terjadi di Inggris, di mana dilaporkan terjadi 114 kasus.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan ada 3 pasien anak di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut, yang hingga kini penyebabnya masih misterius.
Untuk itu, Kemenkes mengimbau masyarakat agar memberikan perhatian serius jika anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak.
Selain itu, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, serta penurunan kesadaran.
"Agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," tutur Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan persnya, Minggu (1/5).
Menurut Nadia, Kemenkes sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kejadian hepatitis akut ini, melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut. "Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," jelasnya.
Masyarakat juga diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.
WHO pertama kali menerima laporan kasus ini pada 5 April 2022 dari Skotlandia Tengah, Inggris Raya, mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun selama periode Januari-Maret 2022.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah.
Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui.
Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan, dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri, yang setelah dilakukan tes molekuler teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Simak juga data mengenai 10 penyebab utama kematian bayi: