Pasar Murah di Lampung, Erick Thohir: Bukti BUMN Hadir di Masyarakat

Padjar Iswara
10 Mei 2022, 17:36
Pasar murah BUMN
Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir di sela-sela operasi pasar murah BUMN di Lampung

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar pasar murah untuk kedua kalinya di Provinsi Lampung bersama PTPN Group. Kegiatan pasar murah BUMN tersebut dipusatkan di halaman Gedung Pertemuan Komplek PTPN VII, Lampung, Selasa (10/5/2022).

Operasi pasar dihadiri langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Wali kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Direktur Umum Holding Perkebunan Nusantara Doni P Gandamihardja, dan Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy beserta jajaran manajemen PTPN VII.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, operasi pasar murah yang diinisiasi Kementerian BUMN ini sudah digelar sejak awal Ramadan.

Erick mengatakan, BUMN tak hanya berfungsi sebagai korporasi, melainkan juga menjadi penyeimbang dalam perekonomian Indonesia, termasuk bagi masyarakat yang membutuhkan harga terjangkau. Hal itu dilakukan guna mendorong pemerataan dan keseimbangan pasar.

"Alhamdulillah, saya dengan Gubernur dan PTPN mungkin sudah kedua kali. Kami ingin membantu kebutuhan masyarakat untuk mendapat akses bahan pangan seperti minyak goreng (migor) dan gula yang harganya di bawah harga pasar," ujar Erick.

Dalam operasi pasar tersebut, ucap Erick, BUMN menyediakan minyak goreng dan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Rinciannya, 3 ribu liter minyak goreng Nusakita dengan harga Rp19 ribu per liter, gula pasir Nusakita dengan harga Rp11 ribu per kg dan 250 kg beras yang dijual dengan harga Rp15 ribu untuk 2,5 kg.

Erick menyampaikan operasi pasar merupakan bentuk intervensi BUMN dalam menjaga keseimbangan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Tentu, kata dia, BUMN tidak bisa sendirian, melainkan membutuhkan peranan swasta. Sebab, produksi migor BUMN hanya empat persen dan sisanya dari swasta. Sementara gula, produksi BUMN relatif lebih besar mencapai 45 persen.

"Hari ini (operasi pasar) masih yang kemasan, tapi yang kemasan saja bedanya sama harga pasar Rp 6 ribu. Itu angka luar biasa,” ujarnya.

Dia memastikan BUMN tidak mengejar keuntungan. Sebab kalau mau mengejar profit maka BUMN tidak akan menjual minyak goreng Rp19 ribu/liter tetapi Rp24.500. “Untuk gula lebih murah Rp2.500, kalau kejar keuntungan BUMN menjualnya hanya lebih murah Rp500," kata Erick.

Bagi Erick, operasi pasar menjadi bukti nyata sinergitas Kementerian BUMN dengan pemerintah daerah melakukan intervensi saat pasar tidak seimbang. Menurut Erick, pemerintah tidak boleh membiarkan masyarakat tak mendapat kebutuhan pangan secara maksimal.

Operasi pasar, kata dia, sudah sering dilakukan oleh BUMN. Misalnya saat harga masker mahal Rp100 ribu, BUMN juga menggelar operasi pasar dengan menjual Rp5 ribuan lewat Kimia Farma.

“Untuk bahan pangan seperti minyak goreng dan gula, kami menugaskan PTPN seimbangkan harga yang sekarang sedang naik," kata Erick.

Erick menambahkan, geliat ekonomi Lampung terus bertumbuh berkat pembangunan infrastruktur oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Erick menilai Lampung memiliki potensi besar menjadi sentra produksi bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

Pemerintah, kata Erick, terus mengkaji pemisahan angkutan logistik dan penumpang di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang.

Erick mengatakan, tingkat angkutan logistik saat arus mudik lalu melonjak hingga 116 persen dan kendaraan roda empat naik hingga 27 persen. 

"Kenaikan 116 persen bukan main-main, artinya Lampung benar-benar menjadi pusat pangan untuk kebutuhan masyarakat di Jawa,” ujarnya.

Kementerian BUMN berupaya menjaga agar transportasi untuk masyarakat tidak tercampur dengan transportasi truk-truk besar yang mengakibatkan beban kapal menjadi berat dan tidak bagus untuk keselamatan masyarakat.

Erick menilai pemisahan fokus tersebut juga akan mempermudah dan memperlancar arus logistik bagi masyarakat Jawa dan Sumatera. "Pelabuhan Panjang sedang didiskusikan dan dipelajari kalau nanti truk-truk besar bisa ke sana.”

Dia bersyukur di bawah pemerintahan Presiden Jokowi dan pemimpin daerahnya, perekonomian masyarakat Lampung naik. “Ketika bahan pangan jadi pusat produksi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, ini yang kami coba jaga keseimbangannya," kata Erick menambahkan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...