KSP Ingatkan Penjabat Gubernur Jadi Perpanjangan Tangan Pusat
Menteri Dalam negeri Tito Karnavian telah melantik lima orang Penjabat (Pj) Gubernur untuk mengisi sementara jabatan kepala daerah. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) mengingatkan agar mereka tidak hanya sekadar menyelesaikan masa jabatan, namun bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat.
Deputi IV KSP Juri Ardiantoro meminta penjabat gubernur untuk mengatasi persoalan yang menjadi perhatian pemerintah, seperti masalah kesehatan serta pemulihan ekonomi nasional.
"Terutama mengimplementasikan visi, misi, kebijakan dan arahan Bapak Presiden di daerah," kata Juri dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5).
Selain itu, Juri juga meminta agar Pj gubernur mampu mengelola dinamika masyarakat di daerah agar Indonesia semakin kuat sebagai bangsa yang utuh dan berdaulat. Kepala daerah juga perlu aktif menyukseskan Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024.
Bukan hanya sukses penyelenggaraan, tetapi jangan sampai pemilu dan pilkada jadi arena untuk memecah belah bangsa dengan memanfaatkan isu SARA, seperti beberapa kasus sebelumnya.
“Ini penting, karena kita masih menghadapi ancaman disintegrasi bangsa, seperti isu intoleransi dan radikalisme,” kata Juri.
Presiden Joko Widodo telah resmi menetapkan lima penjabat gubernur, yaitu Al Muktabar sebagai Pj Gubernur Banten menggantikan Wahidin Halim; Ridwan Djamaluddin menjadi Pj Gubernur Bangka Belitung menggantikan Erzaldi Rosman; Hamka Hendra Noer sebagai Pj Gubernur Gorontalo menggantikan Rusli Habibie, Paulus Waterpauw menjadi Pj Gubernur Papua Barat menggantikan Dominggus Mandacan; serta Akmal Malik menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat menggantikan Andi Ali Baal Masdar.
Saat melantik kelima Pj gubernur, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan lima pesan kepada Pj kepala daerah yang akan menjabat hingga satu tahun ke depan. Tito meminta para penjabat dapat menjaga stabilitas politik, pemerintahan, dan keamanan di masing-masing daerah, agar lebih mudah dalam melaksanakan berbagai program di daerah.
“Tanpa itu, semua program-program yang direncanakan akan sulit dieksekusi,” ujar Tito saat memberikan sambutan usai melantik Pj Gubernur di Aula Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (12/5).