TP Rachmat Beberkan Masalah Indonesia Kalah dari Banyak Negara Kecil
Pengusaha TP Rachmat menyebut kualitas manusia menjadi salah satu aspek yang akan memiliki banyak peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Menurut dia, banyak negara kecil yang tak memiliki sumber daya melimpah berhasil menjadi negara maju karena fokus pada pengembangan kualitas manusia.
"Aspek ini amat sering dibicarakan, tetapi perwujudan-nya sering terkalahkan oleh aspek-aspek lain yang bersifat lebih mendasar. Aspek ini juga amat sulit untuk disiapkan karena sifatnya jangka panjang, perlu komitmen, serta konsistensi lintas generasi dan pemerintahan," ujar TP Rachmat saat menyampaikan pidato usai menerima penghargaan Paramadina Award di Jakarta, Sabtu (4/6).
Ia menjelaskan, kualitas manusia akan menjadi faktor penentu dan pembeda bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kebesaran antara suatu bangsa dan bangsa lainnya. Menurutnya, banyak bangsa yang dapat memberikan dampak besar bagi dunia, meskipun jumlah penduduknya sedikit, sumber daya alamnya tidak berlimpah, dan letak geografis yang tidak strategis atau menguntungkan.
Rachmat, mengatakan mereka mampu melakukan hal tersebut karena menyadari pentingnya kualitas manusia yang baik, seperti mampu melahirkan beragam karya, untuk menjadi negara maju.
Ia juga mengatakan, bangsa-bangsa tersebut pada umumnya mengoptimalkan kualitas manusianya dengan merumuskan prinsip dasar pendidikan, menempatkan talenta-talenta terbaik untuk mengelola pendidikan, mengalokasikan sumber dana yang besar bagi pendidikan, dan menetapkan kebijakan yang mendukung serta meningkatkan kualitas pendidikan. "Semua itu dilakukan dengan teguh, konsisten, all out, dari generasi ke generasi, walaupun pemerintahnya silih berganti," lanjut dia.
Namun menurut dia, pendidikan yang lengkap atau paripurna adalah pendidikan yang tidak hanya mengajarkan unsur ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan pondasi yang kokoh dalam unsur rasionalisme, spiritualitas, nilai-nilai inti, dan cara berpikir yang benar. Sebuah bangsa membutuhkan kombinasi dari kelima unsur tersebut, agar dapat terus tumbuh menuju kejayaan dan kemuliaan.
"Ilmu pengetahuan semata bisa saja membawa bangsa pada kemajuan dan skala ekonomi yang mengagumkan, namun tanpa nasionalisme, spiritualitas, nilai-nilai inti, serta cara berpikir yang benar, sebuah bangsa akan sulit mencapai peradaban yang jaya, mulia, dan langgeng," kata TP Rachmat.
Oleh karena itu, Ia menekankan bahwa pendidikan bernilai penting untuk membangun kualitas manusia yang baik dalam suatu bangsa. Melalui keberadaan penduduk yang terdidik, menurut dia, suatu bangsa akan dapat melepaskan diri dari beragam persoalan besar, seperti kelaparan, kemiskinan, ketidakadilan, kesenjangan, serta ketidaksetaraan.
Rachmat pun mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia, apa pun profesi-nya, untuk berperan dalam dunia pendidikan.
"Pendidikan menjadi kunci terjadinya Indonesia yang raya yang akan ada sampai 1000 tahun lamanya. Dalam konteks itu, saya mengajak kita semua untuk mengambil peran aktif dalam pendidikan," kata TP Rachmat.
TP Rachmat memperoleh Paramadina Award yang merupakan wujud apresiasi dari Universitas Paramadina untuk orang-orang yang konsisten berjuang mewujudkan masyarakat madani Indonesia. Paramadina Award merupakan penghargaan tertinggi pada tokoh dan institusi yang sangat berjasa tidak hanya bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan, tetapi juga bangsa dan negara secara luas.