Digitalisasi Bisnis Makanan & Minuman Bisa Hemat Biaya Operasional 40%
Sebanyak 40% pengusaha makanan dan minuman mengeluhkan proses manual yang membuat mereka harus meluangkan waktu khusus untuk menginput data akuntansi. Digitalisasi dalam proses pembukuan, dapat menghemat biaya operasional hingga 40%.
Temuan itu diungkap melalui survei yang baru saja dirilis Food Market Hub, perusahaan penyedia platform sistem manajemen pengadaan yang membantu bisnis makanan dan minuman mengotomatisasi pengadaan dan inventaris barang mereka. Survei internal ini disebar kepada 34 restoran dan pemasok yang telah minimal dua bulan menggunakan layanan Food Market Hub.
Keluhan lainnya yang dihadapi oleh pelaku bisnis makanan dan minuman adalah terkait pelacakan inventaris sebanyak 30% dan pelacakan pesanan sebanyak 30%.
Direktur Utama Roti Ropi, Ahmad Reza, bercerita kesulitannya mengelola operasional dapur secara manual. Di awal bisnisnya, ia hanya mengandalkan WhatsApp untuk mengurus semua hal, termasuk memesan bahan baku hingga pencatatan alur keuangan.
“Di mana hal tersebut memakan waktu sangat panjang. Bahkan untuk pemesanan bahan baku, tak jarang pesanan yang menumpuk justru membuat list order tidak komplit terbaca. Alhasil, bahan baku tidak terantar ke outlet, akhirnya terpaksa libur,” kata Ahmad Reza, melalui keterangan tertulis (08/06/2022).
Beragam faktor itu kemudian membuat pengusaha makanan dan minuman terus mencari solusi. Salah satunya dengan menggunakan layanan pembukuan digital Food Market Hub.
Sebanyak 50% responden mengatakan, digitalisasi yang ditawarkan Food Market Hub memudahkan menjalani operasional bisnis. Sementara, 20% menyebut Food Market Hub menyediakan solusi pengadaan bahan baku. Tak heran, tiga dari lima fitur Food Market Hub menjadi kesukaan para pengusaha makanan dan minuman, yakni analisa (50%), inventarisasi dan pengadaan (30%).
“Tingkat efisiensi meningkat dan pencatatan menjadi lebih akurat. Tidak ada lagi kasus kertas hilang, lupa input atau harus menunggu data dari kantor yang prosesnya manual. Semua bisa dilakukan lebih realtime,” ucap Assistant Operation Supervisor Kopikalyan, Rahmawan Andyka.
Berdasarkan survei tersebut, penggunaan Market Hub bisa menghemat biaya operasional restoran setiap bulannya. Sebanyak 50% responden mengatakan bisa menghemat biaya operasional sekitar 20%-40% setiap bulannya. Sementara 40% responden mengatakan bisa menghemat biaya operasional kurang dari 20%.
Lebih lanjut, pendanaan (funding) menjadi salah satu fitur yang diharapkan tersedia di aplikasi Food Market Hub. Sebanyak 30% pengusaha makanan dan minuman berharap bisa mencicipi fitur tersebut.
Selain funding, fasilitas lain yang diharapkan bisa digunakan para pengguna Food Market Hub adalah terhubung dengan supplier baru (30%) dan adanya payment gateway guna memudahkan invoicing dan pembayaran (20%).
“Saat ini Food Market Hub sedang mengembangkan dan siap melakukan proyek perdana di Malaysia. Diharapkan, pada tahun depan, Indonesia sudah bisa menikmati fitur funding ini,” kata Acquisition Lead Food Market Hub, Rona Hartriant.
Laporan State of Mobile 2022 menunjukkan jumlah unduhan aplikasi teknologi keuangan tercatat terus meningkat dalam 4 tahun terakhir. Jumlah unduhan aplikasi keuangan mencapai 5,87 miliar di seluruh dunia pada 2021.