Kasus Covid-19 RI Melonjak 930 Hari Ini, Tertinggi dalam Dua Bulan

Ameidyo Daud Nasution
14 Juni 2022, 17:15
covid-19, virus corona, pandemi
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan peralatan protokol kesehatan (prokes) di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022).

Kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren kenaikan. Pemerintah bahkan melaporkan pasien corona bertambah 930 pada Selasa (14/6), naik 57,3% dari 591 pada Senin (13/6).

Kenaikan kasus ini juga merupakan yang tertinggi sejak 13 April 2022 yakni 1.551 kasus. Sedangkan kasus positif hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 51.805 orang. Ini berarti rasio positif yang diperoleh mencapai 1,8%.

 Kasus positif harian terbanyak disumbangkan Provinsi DKI Jakarta dengan 517 pasien, naik 49,8% dari 348 kemarin. Di bawahnya adalah Jawa Barat yang melaporkan 162 kasus dan Banten dengan 109 pasien baru.

Angka kematian pasien juga bertambah 10 orang hari ini. Penyumbang terbanyaknya adalah Lampung dengan tiga orang, Jawa Timur dengan dua orang, serta Bali, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan kalimantan Utara yang melaporkan satu orang meninggal.

Jumlah kesembuhan pasien juga bertambah 548 hari ini. Penyumbang terbanyak berasal dari DKI Jakarta dengan 190 orang telah negatif.

Pemerintah juga melaporkan kasus aktif Covid-19 bertambah 372 menjadi 5.298 orang. Selain itu ada pula 4.030 orang yang saat ini berstatus suspek virus corona.

Lonjakan kasus juga dipicu masuknya subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah memprediksi puncak penularan akan terjadi pada minggu ketiga Juli 2022.

Perhitungan puncak penyebaran gelombang ini berdasarkan pada pengalaman gelombang sebelumnya. Pada gelombang penularan Delta hingga Omicron, puncak kasus tercapai satu bulan setelah kasus pertama ditemukan.

Untuk itu, pemerintah mengimbau agar masyarakat menerima vaksin booster untuk menjaga imunitas. Jika hal tersebut bisa dijaga, maka Indonesia bisa menjadi negara pertama yang dalam 12 bulan tidak mengalami lonjakan kasus.

"Karena biasanya setiap enam bulan lonjakan kasus itu terjadi,” kata Budi dalam konferensi pers, Senin (13/6).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...