Mahathir Puji Jokowi: Malaysia Patut Berbangga Indonesia Jaya
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, memuji keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam memimpin Indonesia, karena sukses menjalankan program-program pembangunan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Pujian ini disampaikan Mahathir saat memberikan keynote speech pada acara Diskusi bertajuk Politik Membangun Peradaban, Hubungan ASEAN dan Tantangan ke Depan", yang digelar pada Rakernas Partai Nasdem, Jumat (17/6).
"Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Jokowi sedang berjalan di atas landasan yang sewajarnya," katanya.
Menurut Mahathir, keberhasilan ini tentunya tidak hanya terjadi berkat kepemimpinan Jokowi seorang, tetapi juga kolaborasi seluruh komponen di pemerintahan. Selain itu, mendapatkan dukungan dan kritik dari partai politik, termasuk Partai Nasdem, untuk menjaga pemerintah berada pada koridor yang tepat.
Semua dukungan dan kritik, menjaga pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk terus berusaha melayani masyarakat, mencapai kemajuan, dan membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
Untuk itu, dia bilang, sebagai negara tetangga yang menjadi satu rumpun dan sama-sama berada pada kawasan ASEAN, Malaysia pun mesti turut mendukung keberhasilan ini. Tak hanya itu, Mahathir juga menyinggung kedekatan Indonesia dan Malaysia sebagai kawasan nusantara, sebelum dipisahkan negara. "Seharusnya Malaysia turut berbangga apabila Indonesia mencapai kejayaan," katanya.
Tak hanya dekat secara sejarah, pada 2020, Malaysia menjadi negara yang paling banyak dikunjungi penduduk Indonesia. Jumlahnya mencakup 39,3% dari total perjalanan warga negara Indonesia ke luar negeri.
Pada kesempatan ini, Mahathir juga mengingatkan bahwa pemimpin secara umum, yang telah mendapat kepercayaan masyarakat, sebaiknya tetap bersikap amanah, dan terus bertumbu kepada usaha untuk membangun bangsa.
Selain itu, terus mencari ilmu dan menambah pengetahuan kepada perkembangan yang terjadi secara global. "Kemajuan dapat dicapai apabila pemimpin mempunyai ide dan rancangan yang teratur untuk membangun negara," jelasnya.
Rancangan ini perlu diturunkan menjadi beberapa program jangka panjang, menengah, dan juga jangka pendek.