Ketua PKS Ibaratkan Parpolnya Bagai Pabrik Mobil Hadapi Pemilu 2024
Menjelang perhelatan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, sejumlah partai politik membentuk badan atau tim pemenangan masing-masing. Berbeda dengan partai lain, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS memutuskan tak akan membentuk badan atau tim pemenangan nasional.
Tanpa badan tertentu, PKS mengerahkan seluruh instrumen partai sebagai tim pemenangan Pemilu 2024.
“Jadi antum-antum yang sudah di struktur, di DPP (Dewan Pengurus Pusat), DPW (Dewan Pengurus Wilayah), DPD (Dewan Pengurus Daerah), dan sererusnya itulah tim pemenangan PKS 2024,” ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS pada Senin (20/6).
Tanpa tim pemenangan nasional, menurut Syaikhu, kerja partai bakal lebih efisien. Dia mengibaratkan PKS seperti pabrik mobil yang mesti langsung memproduksi mobil. Tugas ini bukan diserahkan pada panitia yang khusus membuat mobil.
“Jadi kita ingin langsung memproduksi mobil. Kita ini struktur yang harus bekerja dengan kuat dari pusat, cabang, wilayah, dan ranting-ranting,” katanya.
Pada Pemilu mendatang, Syaikhu mengungkapkan bahwa PKS menargetkan partainya memperoleh sekurang-kurangnya 15% dalam formasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk mencapainya, maka PKS akan mencari mitra yang setara dalam penjajakan koalisi.
“PKS bakal terus berjuang mencari mitra setara yang mau duduk sama rendah berdiri sama tinggi,” ujarnya.
Dalam penjajakan koalisi, partai yang sempat bergandengan dengan PKB itu akan mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang tak hanya mampu memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres).
Akan tetapi, Syaikhu menyampaikan salah satu kriteria capres-cawapres PKS, yaitu memiliki kapasitas dalam menyatukan negeri yang tengah terbentur polarisasi politik identitas.
Meski demikian, Syaikhu masih enggan menjelaskan lebih rinci mengenai kisi-kisi capres-cawapres yang akan diusung. “Kita tak ingin mendahului Majelis Syura yang memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang berkoalisi dan capres cawapres,” katanya.
Berdasarkan survei simulasi pemilu legislatif yang digelar Charta Politika, PDIP merupakan partai dengan elektabilitas tertinggi yang berhasil meraih 24,1% suara responden.
Raihan suara itu jauh di atas partai-partai lainnya, bahkan hampir dua kali lipat lebih tinggi dari pesaing terdekatnya, yaitu Partai Gerindra yang meraih 13,8% suara responden.
Adapun, PKS berada di posisi ke enam, berikut grafik Databoks: