PKS: Daftar Bakal Capres 2024 Miliki Kesamaan dengan Nasdem
Elite Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) bertemu di Nasdem Tower, Rabu (22/6). Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan ketertarikan membangun komunikasi dengan Nasdem karena memiliki kesamaan dalam mengusung bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.
Rakernas Nasdem menghasilkan tiga nama bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. Ketiganya yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Panglima TNI Jenderal Mohammad Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dari tiga nama tersebut, Syaikhu menyampaikan bahwa capres yang akan diusung PKS ada di antaranya. “Sekitar-sekitar situlah,” kata dia usai menemui Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower pada Rabu (22/6).
Dari hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS yang baru saja usai pada Selasa (21/6), Syaikhu menyebut bahwa Dewan Pengurus Pusat PKS sudah memiliki nama-nama bakal capres yang akan diusung.
Akan tetapi, keputusannya berada di tangan Majelis Syoro PKS. “Ini bukan DPP yang memutuskannya. Jadi kami juga tidak ingin mendahului Majelis Syuro sebagai lembaga yang memang berwenang,” katanya.
Sebelumnya Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Mohammad Sohibul Iman, mengatakan pemilih internal PKS lebih dominan memilih nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai capres. "Hasil survei, banyak pemilih PKS cenderung kepada Anies Baswedan," kata Sohibul Iman di Jakarta, Senin (20/6) malam.
Selain Anies, beberapa nama lain juga muncul pada survei internal ini. Antara lain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dia menambahkan bahwa tak hanya dalam nama capres, kesamaan di antara PKS dan Nasdem juga terdapat dalam hal positioning. “Pak Ketum tadi menjelaskan bahwa kita equal partnership,” kata dia.
Diketahui dalam perolehan suara di parlemen, PKS memperoleh 8,7% kursi, sedangkan Nasdem memperoleh 10,26%. Oleh sebab itu, keduanya sama-sama belum memenuhi presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20%.
Adapun Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengatakan terdapat tiga poin kesamaan antara Nasdem dan PKS. Pertama, keduanya sama-sama menghargai arti keberadaan institusi politik yang memiliki posisi strategis dalam pembangunan bangsa.
Kudua, sama-sama menyadari pergumulan seluruh permasalahan bangsa yang kompleks dan tidak bisa diselesaikan hanya satu partai politik. Ketiga, kedua parpol berusaha menempatkan dan menumbuhkan nilai-nilai komitmen ideologi Pancasila di atas kepentingan masing-masing partai.
Sejauh ini, Paloh mengungkapkan bahwa Nasdem belum mulai mengarah untuk pembentukan koalisi. Dirinya mengistilahkan kolaborasi politik yang dilakukan dengan menjalin komunikasi-komunikasi terhadap berbagai partai.
"Belum koalisi, baru saling melihat menjajaki. Koalisi itu pasti, tetapi dengan komitmen kedekatan perasaan saja. Itu merupakan modal awal,” kata Paloh.