Gandeng Influencer, Kampanye Literasi Digital Bagi Gen Z Lebih Efektif

Tim Riset dan Publikasi
Oleh Tim Riset dan Publikasi - Tim Riset dan Publikasi
23 Juni 2022, 14:17
Strategi menggandeng para influencer dalam kampanye peningkatan literasi digital bagi generasi Z di Indonesia terbilang efektif.
Alibaba
Dong Dong, influencer virtual buatan Alibaba

Literasi digital semakin dibutuhkan seiring perkembangan teknologi yang semakin maju. Kemampuan ini diperlukan masyarakat agar dapat lebih bijak menggunakan teknologi dan memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya. 

Di Indonesia, indeks literasi digital berada kategori sedang. Hal ini dipaparkan dalam hasil survei Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tentang literasi digital Indonesia pada 2021. Yakni, indeks literasi digital Indonesia berada di level 3,49 pada 2021. Angka tersebut menempatkan indeks literasi digital Indonesia masih berada dalam kategori sedang dengan skala skor indeks 0-5.

Data tersebut dapat dimaknasi bahwa kampanye mengenai literasi digital perlu terus dilakukan secara berkelanjutan agar angka indeks terus meningkat. Dan seiring perkembangan teknologi digital saat ini, kampanye juga dapat dilakukan dengan melibatkan peran pemengaruh alias influencer, terutama untuk menjangkau generasi Z.

Yang dimaksud influencer di sini adalah individu atau tokoh yang memiliki kredibilitas untuk memengaruhi seseorang. Mereka bisa dari kalangan selebritis, selebgram, youtuber, tiktoker, penyanyi, atau orang yang dianggap cukup populer di bidang tertentu. Pada umumnya, para influencer memiliki banyak pengikut di media sosial dengan tingkat engagement tinggi. 

Tingkat engagement atau interaksi antara influencer dengan pengikutnya cukup penting untuk dipertimbangkan. Semakin tinggi engagement yang dimiliki oleh seorang influencer bisa diartikan bahwa pengaruhnya terhadap para pengikut akun medsos pun semakin tinggi. Tak hanya itu, mengutip umkmindonesia.id disampaikan bahwa, influencer dapat memfasilitasi upaya mendulang data audiens media sosial.

Ada beberapa manfaat menggunakan influencer salah satunya adalah untuk menjangkau audiens baru hingga menjadi social proof yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan dari target kampanye. 

Namun, pemilihan influencer tidak bisa dilakukan sembarangan. Influencer yang digunakan harus sesuai dengan target audiens, sehingga konten yang dibuat dapat menarik perhatian dan pengikut influencer tersebut. 

Manfaat lain adalah, rata-rata influencer memiliki berbagai media sosial dengan jumlah pengikuti yang besar. Untuk menjangkau audiens secara maksimal, influencer dapat mempromosikan kontennya di berbagai platform yang dimilikinya.

Salah satu contoh adalah kolaborasi dalam kampanye Berani Bersuara dengan JKT48 dan Laleimano, serta kolaborasi dengan grup band HIVI!. Kolaborasi ini tak lain bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi digital. 

Melalui kolaborasi tersebut, Kominfo dan HIVI! memperkenalkan aransemen musik easy listening dengan lirik yang menggugah generasi muda untuk bijak menggunakan internet. Video musik ini juga mengajak anak muda untuk semakin cerdas menyikapi dampak negatif internet, khususnya bagi kesehatan mental mereka.

Lirik dalam lagu ini mengajak masyarakat agar mengoptimalkan internet untuk hal-hal yang produktif, percaya diri, khususnya dalam mengekspresikan versi terbaik dari diri mereka sendiri, serta bijak menyaring negativity di dunia maya.

Contoh lainnya, adalah program menulis kreatif bersama Ernest Prakasa. Ernest Prakasa merupakan seorang penulis, komedian, dan pembuat film. Diskusi yang dilakukan melalui Zoom Meeting ini diikuti sekitar 5.000 peserta dan membahas seluk beluk penulisan cerita kreatif. Edukasi ini cukup penting mengingat saat ini semua orang dapat menulis dan mempublikasikannya dengan mudah di berbagai media sosial.

Ernest menyampaikan bahwa tema sebuah tulisan dapat diangkat dari hal-hal yang menjadi keresahan penulis. Sedangkan kreativitas dapat diperoleh dengan mengenal diri sendiri dan mempelajari banyak karya orang lain. Dua hal tersebut jika dikombinasikan bisa menghasilkan tulisan yang kreatif dan inovatif.

Beberapa kolaborasi lainnya yang juga pernah dilakukan Kemenkominfo dengan influencer diantaranya peluncuran program Mata Kuliah Kecerdasan Digital dalam sesi Nge-Zoom Barengdengan Iqbal Ramadhan, diskusi santai mengenai etika digital melalui sesi Nge-Zoom Bareng Jefri Nichol, program gali ilmu membuat video kreatif dengan smartphone bersama content creator Aulion, kreasi musik bersama Afgan, dan masih banyak lagi. 

Banyak kolaborasi dengan influencer lainnya yang tidak kalah menarik yang bisa diakses di laman info.literasidigital.id.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...