Luhut Mengukur Diri: Jangan Semua Berambisi Jadi Presiden

Ade Rosman
22 September 2022, 06:24
luhut, capres, pilpres
YouTube RGTV Channel ID
Menko Marves Luhut di kanal YouTube RGTV Channel ID

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai untuk mengabdi kepada negara, tak perlu harus menjadi presiden. Luhut menyatakan tak semua orang layak untuk menjadi presiden, sehingga perlu mengukur dirinya masing-masing.

“Apa hanya dengan menjadi presiden, kau bisa mengabdi? Kan tidak juga. Harus tahu diri juga," kata Luhut ketika berbincang dengan Rocky Gerung dalam acara Menatap Indonesia Pasca 2024, di kanal YouTube RGTV Channel ID yang diunggah Rabu (21/9).

Luhut menilai untuk menjadi seorang presiden, membutuhkan kriteria yang bisa diterima masyarakat Indonesia secara luas. Dia menyebut, saat ini mayoritas pemilih merupakan masyarakat Jawa dan beragama Islam.

“Kalau kau bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini—saya tidak tahu 25 tahun lagi—sudah lupakan saja,” kata Luhut.

Dalam percakapan tersebut, Luhut mencontohkan dirinya sendiri. Ia mengaku tidak memaksakan diri mencalonkan sebagai presiden.

“Saya double minoritas. Saya Batak. Beragama Kristen. Jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita harus tahu. Kenapa saya menyakiti hati sendiri?” katanya.

Ia pun mengutip perkataan jenderal dan filsuf Cina Sun Tzu. Luhut mengatakan, penting untuk mengenali kapasitas diri.

“Memang kadang-kadang semua berpikir ingin menjadi presiden. Saya berkali-kali bilang, apakah mengabdi harus dengan menjadi presiden?” ujar dia.

“Presiden hanya satu loh. Dan itu menurut saya sudah takdir alam. Tuhan punya mau itu. Good scenario. Jadi kita boleh bersaing dan melakukannya (mencalonkan diri), tapi harus mengenali diri kita dulu,” tambah dia.

Namun Luhut berpesan kepada anak muda bahwa bangsa ini berkarakter. “Bukan bangsa tempe,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Rocky Gerung, yang menjadi pewawancara dalam acara tersebut. Ia mengatakan, antropologi di Indonesia berbasis etnis. Hal ini terkadang menjadi alasan seseorang membatalkan ambisinya untuk menjadi presiden.

Pak Luhut (usianya) 75 tahun, dan tidak berminat lagi mengabdi pada negara melalui pemerintahan. Dia mengabdi melalui masyarakat sipil,” kata Rocky menutup acara tersebut.

Catatan Redaksi: 

Artikel ini mengalami perubahan judul dan penambahan konteks yang sesuai di paragraf pertama, pada Minggu (25/9/2022) pukul 11.00 WIB. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...