Aktivis Lingkungan Aceh Farwiza Farhan Masuk 100 Tokoh Inspiratif Time
Aktivis lingkungan dari Aceh, Farwiza Farhan masuk dalam daftar tokoh inspiratif Time100 Next 2022. Ia masuk bersama 100 orang lain yang dianggap inspiratif dari seluruh dunia.
Farwiza terpilih lantaran perannya dalam menjaga ekosistem di Leuser, salah satu paru-paru terbesar dunia. Ia dianggap telah mempertahankan ekosistem hutan tersebut dari industri, pembangunan, dan pemburu liar.
"Kita perlu memecahkan masalah ini, dan jelas Farwiza Farhan telah mengambil kebenaran," kata ahli konservasi Jane Goodall dalam testimoninya dikutip dari Time, Kamis (29/9).
Siapa Farwiza Farhan?
Dikutip dari laman Linkedin-nya, ia adalah Ketua Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (Yayasan HAkA). Organisasi tersebut fokus kepada konservasi, perlindungan, dan restorasi ekosistem Leuser.
Farwiza bekerja pada aspek kebijakan dan advokasi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal. Tujuannya, menciptakan status konservasi permanen untuk Ekosistem Leuser.
Farwiza merupakan lulusan sarhana biologi kelautan di Universiti Sains Malaysia pada 2007. Gelar master manajemen lingkungan didapatkannya dari University of Queensland, Australia pada 2010.
Tak cukup dengan itu, ia juga mengambil program PhD di Fakultas Antropologi dan Studi Pembangunan di Radboud University Nijmegen, Belanda pada 2013 lalu. Penelitiannya menyoroti ekonomi politik pemgelolaan sumber daya alam Aceh.
Selain konservasi, Farwiza bersama sejumlah pakar juga kerap menerbitkan publikasi terkait lingkungan. Salah satunya menyoroti PT. Kalista Alam atas penggunaan metode pembakaran lahan gambut di Tripa, Aceh demi membuka perkebunan sawit.
Atas usaha konservasinya, dia mendapatkan gelar Pritzker Emerging Environmental Genius Award pada 2021. Sebelumnya, dia juga pernah mendapatkan Future for Nature Award pada 2017 dan Whitley Award pada 2016.