Kompor Listrik Batal Dinilai Tepat, Tak Atasi Kelebihan Listrik PLN

Happy Fajrian
29 September 2022, 13:25
kompor listrik, kelebihan pasokan listrik, pln
PLN
Peserta uji coba konversi kompor elpiji menjadi kompor listrik induksi di Solo, Jawa Tengah.

PLN telah membatalkan program konversi kompor elpiji menjadi kompor listrik induksi. Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah ini tepat karena akan meredam polemik di masyarakat.

Pasalnya kompor listrik dinilai justru menambah masalah bagi calon penerimanya yang merupakan pelanggan subsidi listrik 450 volt ampere (VA) dan 900 VA.

Selain itu penggunaan kompor listrik juga dinilai tak signifikan dalam meningkatkan konsumsi listrik untuk menyelesaikan masalah kelebihan pasokan atau oversupply listrik yang dihadapi PLN.

“Saya kira ini keputusan yang bijak dari PLN karena mendengarkan masukan dari masyarakat dan stakeholder yang lain sehingga bisa mengambil keputusan dibatalkan karena tidak memperlebar polemik di masyarakat. Dengan demikian isu ini harusnya sudah selesai,” kata Mamit dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/9).

Mamit mengatakan penyerapan kelebihan pasokan listrik PLN dari program konversi kompor listrik tak terlalu siginifikan. Menurutnya, pemerintah harus menciptakan kawasan industri baru di luar Jawa yang sumber listriknya harus disuplai dari PLN.

Kawasan-kawasan industri baru itu harus memproduksi perangkat elektrifikasi seperti baterai dan kendaraan listrik. Peningkatan populasi kendaraan listrik juga harus didukung oleh kebijakan maupun insentif fiskal agar harga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau.

“Peningkatan investasi dan pembangunan mal bisa menyerap daya listrik yang besar. PLN juga merenegosiasi kontrak dengan pembangkit listrik swasta dan membangun infrastruktur listrik di Indonesia Timur,” ujarnya.

Menurut dia, kebijakan konversi ke kompor listrik yang diambil pemerintah sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada LPG karena saat ini Indonesia mengimpor hingga 80% dari kebutuhan nasional.

Berdasarkan penghitungan PLN, penggunaan kompor induksi masih lebih murah jika dibandingkan dengan elpiji 3 kg. Seharusnya, menurut dia, kebijakan konversi ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mensubstitusi LPG selain dengan DME (Dimethyl Ether/DME) dan jaringan gas (jargas).

Pemerintah diharap bisa mengambil langkah stategis untuk menyerap kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN. Langkah strategis yang dimaksud adalah menciptakan infrastruktur listrik di wilayah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) seperti Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, mengatakan bahwa elektrifikasi di Indonesia masih berfokus pada wilayah tertentu seperti di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Persoalan kelebihan pasokan listrik bisa diatasi dengan cara menyebar daya listrik di luar wilayah Industri.

"Penyerapan oversupply dengan cara membangun infrastruktur listrik di daerah seperti Papua, NTT, Maluku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara itu masih belum dapat aliran listrik," kata Ferdy.

Dia menyebut, masalah oversupply PLN sebesar 7 gigawatt (GW) dikarenakan pembangunan yang hanya terpusat pada wilayah Industri seperti Jawa, Bali dan Sumatera. Pengadaan infrastruktur listrik dan pembangunan besar-besaran yang dilakukan di wilayah tertentu akan menjadi bumerang saat terjadi penurunan penyerapan listrik yang terjadi saat Pandemi Covid-19.

“Ini yang membuat serapan listrik PLN sangat rendah. Semestinya kelebihan listrik itu bisa disebar ke wilayah lain. Tapi ini masalahnya tidak menyebar ke pulau lain," kata Ferdy.

Sebelumnya, PLN memutuskan untuk membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik untuk menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo Selasa (27/9) lalu.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai keputusan PLN membatalkan program konversi LPG ke kompor listrik karena PLN tidak ingin terburu-buru dalam implementasi program tersebut.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...