PSSI Dukung Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Setop Sementara Liga 1
Kericuhan suporter usai duel Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada perhelatan BRI Liga 1, Sabtu (1/10) malam di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, telah meninggalkan duka bagi berbagai pihak.
Tragedi ini menyebabkan sedikitnya 127 korban jiwa yang tercatat kepolisian. Meski beberapa sumber lain menyebutkan jumlahnya lebih tinggi. Media asing mencatat korban jiwa mencapai 129, sedangkan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendapatkan informasi bahwa jumlahnya sudah 153 orang.
Menanggapi peristiwa ini, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, menyatakan PSSI telah membentuk tim investigasi untuk mengusut persoalan ini.
PSSI juga akan mendukung penyelidikan yang dilakukan kepolisian terhadap tragedi ini dan memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi kasta tertinggi sepakbola tanah air.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu, tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ujarnya dalam pernyataan resmi di situs resmi PSSI, Minggu (2/10).
Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI, dan juga aparat penegak hukum dan panitia pertandingan Arema FC.
Iriawan juga menyampaikan duka cita atas insiden ini. "PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut."
Sementara itu, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing menambahkan, setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, instansinya akan segera menyidangkan kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meminta PSSI menghentikan sementara pertandingan Liga 1, terkait tragedi Kanjuruhan. Kemudian memerintahkan investigasi menyeluruh terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
“Saya memerintahkan PSSI menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/10).
Jokowi juga memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelenggaraan pertandingan tersebut.