Memahami Siklus Batuan yang Membentuk Berbagai Jenis Batu

Annisa Fianni Sisma
10 Oktober 2022, 14:31
siklus batuan
PEXEL
Ilustrasi, bebatuan.

Siklus batuan dicetuskan oleh salah satu ahli bidang geologi, yang bernama James Hutton, yang dikenal sebagai Bapak Geologi. Melansir dari rimbakita.com, James memberikan teori tentang siklus batuan yang muncul pada abad ke-18 tentang siklus elemen penyusun bumi.

Siklus batuan merupakan rangkaian proses perubahan satu jenis batu menjadi jenis batu yang lain. Siklus ini berlangsung secara terus menerus tanpa akhir.

Melansir dari insanpelajar.com, siklus batuan ini berkaitan dengan 3 jenis batu yakni batu beku, sedimen, dan metamorf. Masing-masing batuan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini siklus batuan secara lengkap pada setiap tahapnya.

1. Magma

Siklus batuan yang pertama yakni berasal dari magma panas. Magma panas merupakan cairan panas yang berasal dari dalam bumi. Magma keluar dari gunung berapi yang meletus, retakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik lainnya.

Batu yang terbentuk dari magma cair ini bergantung pada komposisi mineral di dalamnya. Jika magma yang beku itu bersifat asam, maka akan terbentuk batu granit. Sebaliknya, jika magma bersifat basa, maka batu yang terbentuk adalah batu basaltic.

Magma yang bersifat asam dan basa ini dipengaruhi oleh jenis lempeng yang menjadi bahan dasar magma tersebut dan lempeng apa yang ditembus oleh magma tersebut.

2. Pendinginan dan Kristalisasi

Setelah magma muncul, maka ia akan mendingin dan mengeras menjadi batu. Batu itu disebut dengan batuan beku dan menjadi batu yang paling banyak ditemukan di dunia.

Sifat batu yang berasal dari magma dapat berbeda-beda. Selain dipengaruhi oleh sifat magma, batu yang berbeda jenisnya itu juga dipengaruhi aktivitas pendinginannya.

Jika sebuah magma mendingin dalam waktu yang lama, maka kristalnya akan besar. Jika magma tersebut mendingin dalam waktu yang singkat, maka kristalnya berukuran kecil.

3. Terbentuknya Batuan Beku

Saat magma keluar dari dalam bumi dan mendingin, maka magma yang mendingin itu disebut batuan beku. Batuan ini terbagi menjadi dua yakni batuan beku basa dan batuan beku asam.

Jenis kedua batuan ini memiliki struktur kimia yang berbeda termasuk warnanya. Batu basa pada umumnya terlihat lebih gelap daripada batu asam.

Selain itu, batuan beku juga dibagi berdasar tingkat halus dan kasarnya. Batuan yang terbentuk di permukaan bumi biasanya lebih halus daripada yang mendingin di kerak bumi. Pasalnya, batuan yang mendingin di permukaan bumi lebih cepat mendingin sehingga kristal pun lebih kecil.

Batuan beku menjadi batu terbanyak di bumi setelah banyaknya jumlah batu sedimen. Permukaan bumi sekitar 15% tertutup oleh batuan beku. Contoh batuan beku yakni gabro, andesit, granit, rhyolite. Sifat dan karakter kelima batuan tersebut berbeda-beda.

4. Proses Erosi

Erosi adalah proses pengikisan dan pindahnya material di satu tempat ke tempat lainnya. Erosi meliputi transportasi dari material yang dikikis ke tempat lain oleh angin dan air.

Saat batuan beku di bumi terekspos tenaga endogen dan eksogen, maka batu tersebut akan mengalami erosi yang mengikis dan menghancurkan batu tersebut. Setelah itu, batu yang akan berubah menjadi serpihan itu akan berpindah ke tempat lain. Proses perpindahan ini disebut transportasi.

Proses transportasi sangat penting karena merupakan bagian dari proses pembentukan batuan sedimen. Tahap siklus batuan dalam proses erosi ini berperan dalam pembentukan bentang alam di permukaan bumi seperti gunung, pantai, bukit, sungai, dan lain sebagainya.

5. Terbentuknya Batuan Sedimen

Siklus batuan selanjutnya adalah tahap pembentukan sedimen yang disebut dengan sedimentasi. Setelah adanya proses erosi, material hasil erosi tersebut akan mengendap pasca dipindahkan.

Sedimentasi terjadi saat angin dan air kehilangan kekuatan untuk memindahkan material. Hasil kikisan erosi tersebut akan berhenti di suatu tempat. Ketika pengendapan sudah menumpuk dan menggumpal, maka akan terjadi pembentukan batuan sedimen.

Sedimentasi inilah yang menyebabkan terbentuknya bentang alam di permukaan bumi seperti pantai, bukit, gunung, dan lain sebagainya.

6. Penenggelaman Tektonis

Sedimen merupakan sebutan untuk berbagai material yang terbentuk atas proses sedimentasi. Sedimen ini akan berproses sehingga berubah menjadi batu. Proses tersebut disebut litifikasi.

Batuan sedimen memiliki butir utuh dalam struktur batuannya. Butiran tersebut sebagai bukti bahwa awalnya mereka adalah butiran batu kecil. Contoh batu sedimen adalah batu pasir, batu konglomerat, dan batu breksi.

7. Proses Metamorfisme

Siklus batuan pada tahap ini membutuhkan suhu yang lebih panas. Ketika batu masuk kembali ke perut bumi dalam proses tektonik lempeng, maka batu itu akan mengalami tekanan serta terkena suhu yang lebih tinggi dari permukaan bumi.

Batu tersebut nantinya akan mengalami perubahan. Perubahan itu disebut dengan proses metamorfisme. Metamorfisme adalah perubahan karakteristik batuan yang meliputi sifat kimiawi hingga sifat fisiknya. Proses ini berperan dalam perubahan batuan sedimen atau batuan beku menjadi batu metamorf.

8. Menjadi Batuan Metamorf

Siklus batuan berikutnya yakni menjadi batuan metamorf. Batu beku dan sedimen akan berubah menjadi batu metamorf tetapi sangat jarang ditemui. Oleh karena itu, batuan ini dianggap sangat langka.

Proses pembentukannya cukup sulit. Karakternya yang unik menjadi ciri khas batuan ini. Contoh batu metamorf adalah marmer, sekis, gneiss, hornfels, dan batu bara antrasit.

9. Meleleh Kembali Jadi Magma

Batu yang sangat keras dapat kembali lagi menjadi magma saat berada di suhu yang sangat tinggi. Proses ini adalah tahap terakhir dan tahap awal dalam siklus batuan. Magma yang dihasilkan dari batu juga sangat beragam tergantung pada karakteristik batuan.

Demikian ulasan mengenai sembilan siklus batuan di bumi, dari magma dan kembali lagi menjadi magma.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...