Survei: 49% Warga Jakarta Tak Percaya Anies Terlibat Korupsi Formula E
Survei terbaru yang dirilis lembaga riset Populi Center menunjukkan sebanyak 48,7 persen warga DKI Jakarta tak percaya bahwa Anies Baswedan terlibat dalam korupsi formula E. Angka itu terdiri dari 44,2 persen yang tidak percaya dan 4,5 persen yang sangat tidak percaya.
"Ketika masyarakat ditanya apakah percaya atau tidak percaya bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlibat kasus korupsi Formula E, hanya terdapat 14,3 persen masyarakat yang percaya bahwa (mantan) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlibat dalam kasus korupsi Formula E," ujar peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan dalam keterangan resmi, Kamis (20/10).
Populi Center adalah lembaga nirlaba untuk pengkajian opini publik dan kebijakan publik yang berkedudukan di Jakarta dan berdiri sejak 6 Juni 2012. Sejumlah nama berada di jajaran Advisor seperti Prasetyantoko dan mantan Ketua KPU Ramlan Surbakti. Survei dilakukan pada 9-16 Oktober 2022 melibatkan 600 responden melalui wawancara dengan metode acak bertingkat. Survei dilakukan dengan pendanaan internal.
Berdasarkan survei, sebanyak 52,4 persen responden meyakini bahwa pelaksanaan formula E yang digelar pada Juni 2022 lalu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat secara luas. Sebanyak 34,4 persen tidak meyakini gelaran internasional itu memberi dampak pada ekonomi DKI Jakarta. Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak memberi jawaban.
Lebih jauh Dimas mengatakan berkaitan dengan isu korupsi Formula E, masyarakat Jakarta relatif terbelah. Sebesar 22,8 persen masyarakat menilai terdapat unsur korupsi dalam kasus Formula E, sedangkan sebesar 28,7 persen menilai tidak ada korupsi. Adapun sebesar 44,2 persen tidak mengetahui isu tersebut, dan sebesar 4,3 persen menolak menjawab.
Tak hanya menggali pendapat warga DKI Jakarta terhadap formula E, Populi juga mencari tahu tingkat kepuasaan masyarakat pada kepemimpinan Anies Baswedan dan Riza Patria. Hasilnya, rerata kepuasan sedikit meningkat dibandingkan survei sebelumnya. Pada survei kali ini, rerata kepuasan berada pada angka 7,66 (skala 1-10) dengan akumulasi skor 6-10 atau 83,5 persen menyatakan puas. Sedangkan yang menyatakan tidak puas berada di skor 1-5 sebesar 15,8 persen.
Menurut Dimas, dari 27 program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, terdapat 15 program yang mendapatkan penilaian positif. Program itu di antaranya Taman Maju Bersama (RPTRA) dengan kepuasan 84,2 persen, penerangan jalan (81,9 persen), Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus (80,3 persen), pengelolaan sampah (77 persen), pemeliharaan jalan (76,2 persen), JakLingko (75 persen), dan program air bersih (73,8 persen).
Adapun 12 program yang mendapatkan penilaian negatif dengan kepuasan di bawah 60 persen adalah penanganan banjir (58,7 persen), pembangunan tanggul pengaman pantai (57,7 persen), penambahan 8 lokasi pembangunan rusun (57,1 persen), pembangunan taman Benyamin Sueb (55,8 persen), naturalisasi sungai (55 persen), dan penataan PKL Tanah Abang (55 persen).
“Mengingat banyaknya penilaian positif pada program yang telah ada, hal ini berdampak pada tingginya tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria,” ujar Dimas.