Rupiah Melemah, Eks Bos Pertamina: Harga Pertalite Harusnya Rp 12.000

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Oktober 2022, 20:14
pertalite, harga pertalite, harga bbm, harga pertamax, pertamax, pertamina, harga minyak, nilai tukar, rupiah, dolar as
ANTARA FOTO/Ardiansyah/wsj.
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022).

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini berpotensi mempengaruhi harga BBM di Indonesia. Sebab, nilai tukar merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan selain pergerakan harga minyak.

Terlebih lagi saat ini Indonesia merupakan net importer minyak. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah, maka nilai rupiah yang dikeluarkan untuk membeli minyak mentah dalam volume yang sama akan semakin besar.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero) periode 2006-2009, Ari Hernanto Soemarno, harga wajar atau keekonomian BBM bersubsidi Pertalite berada di angka Rp 11.000-12.000 per liter. Saat ini harga Pertalite sebesar Rp 10.000 per liter.

Sedangkan harga keekonomian BBM Pertamax Rp 14.000 per liter atau selisih Rp 100 dari harga jual eceran Rp 13.900 per liter. "Harga keekonomian Pertalite saya melihatnya sekarang Rp 11.000 sampai Rp 12.000 dengan kurs yang sekarang Rp 15.500 per dolar AS," kata Ari dalam Energy Corner CNBC pada Senin (24/10).

Adapun harga minyak mentah terus mengalami penurunan. Minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Senin (24/10) petang turun menjadi US$ 84,06 per barel dari harga akhir pekan, Jumat (21/10), di level US$ 85,05. Sedangkan Brent turun tipis menjadi US$ 92,75 dari harga US$ 93,50 per barel pada harga penutupan pekan lalu.

Menurut Ari, harga minyak mentah global yang tengah melandai saat ini tak serta merta menjadi faktor untuk menurunkan harga BBM di dalam negeri. Hal ini disebabkan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS.

Dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah, hasil yang didapat dari penurunan harga minyak hanya bisa digunakan untuk mengurangi biaya kompensasi BBM ke Pertamina ketimbang menurunkan harga jual BBM.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...