Elektabilitas Airlangga Rendah, Golkar: Masih Fokus Sebagai Menteri
Partai Golkar mengusung Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 sesuai dengan hasil amanat Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar Golkar beberapa waktu lalu. Namun, sejumlah pihak memandang, elektabilitas Menko Perekonomian itu belum cukup untuk modal pencapresan.
Sekretaris Jenderal partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, mengatakan elektabilitas Airlangga Hartarto yang masih rendah sebagai calon presiden (capres) karena fokus pada tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekenomian.
"Biarlah pak Airlangga tetap fokus kepada tugas-tugasnya, pada gilirannya beliau akan bergabung dengan kami full time," katanya, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (21/11).
Lodewijk mengatakan, pihaknya menanggapi hasil survei sebagai cambuk dan juga sebagai alat memonitor pergerakan Golkar. "Upaya kami tentunya masih punya waktu, masih ada 541 hari dari sekarang untuk yang diharapkan, yaitu elektabilitas Airlangga dan Golkar agar bisa terus naik," katanya.
Selain menargetkan kemenangan pilpres 2024, Lodewijk menyatakan pihaknya juga membidik pileg. "DPP Golkar mencanangkan 20 persen dari kursi di DPR, saat ini 575, kita mencanangkan 115 kursi, dan untuk pilkada kita canangkan 60% dengan roadmap yang disusun," katanya.
Mengutip laporan Kompas.com, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga soal elektabilitas tokoh sebagai calon presiden, Airlangga umumnya masuk ke kelompok papan tengah, bahkan papan bawah.
Sejauh ini, elektabilitas mantan Menteri Perindustrian itu di kisaran 1-4%. Elektabilitasnya jauh tertinggal dari sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketiga tokoh tersebut hampir selalu unggul di survei capres. Seperti survei Lembaga Indopol Survey and Consulting yang dirilis 15 Juli 2022, elektabilitas Airlangga hanya 0,57% atau urutan ke-12 di bawah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sementara survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 14 Juni 2022, elektabilitas Airlangga sebesar 4,5%. Menurut survei tersebut, Airlangga berada di urutan ke-6 setelah Sandiaga Uno dan mengungguli Puan Maharani.
Survei yang dirilis Charta Politika pada 13 Juni 2022 menunjukkan, elektabilitas Airlangga sebesar 1,2%. Ini menempatkan Airlangga di urutan kesembilan, satu peringkat di bawah Puan Maharani.