Rupiah Melemah Jelang Rilis Notulen Rapat The Fed, Sanggup Bangkit?
Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis empat poin ke level Rp 15.693 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Penguatan rupiah seiring dolar AS yang terkoreksi di tengah penantian risalah rapat bank sentral AS, The Fed.
Pada perdagangan pukul 09.15 WIB, nilai tukar rupiah berbalik melemah dari posisi pembukaan ke arah Rp 15.695. Namun ini belum kembali ke level penutupan kemarin di Rp 15.697 per dolar AS.
Mata uang Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang melemah 0,11% bersama dolar Hong Kong 0,04%, dolar Singapura 0,06%, yuan Cina 0,09% dan baht Thailand 0,03%. Sebaliknya, won Korea Selatan menguat 0,32% bersama peso Filipina 0,33%, dolar Taiwan 0,05% , rupee India 0,22% dan ringgit Malaysia 0,12%.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas hari ini di tengah penantian notulen rapat bank sentral AS, The Fed. Kurs garuda diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.650-Rp 15.750 per dolar AS.
"Dolar AS terkoreksi, investor cenderung side-lined menjelang rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) malam ini dan liburan thanksgiving," kata Lukman dalam risetnya, Rabu (23/11).
Risalah rapat FOMC adalah catatan rinci dari pertemuan penetapan kebijakan The Fed yang diadakan sekitar dua minggu sebelumnya. Dokumen tersebut memuat pandangan para pejabat pembuat kebijakan The Fed terkait perubahan kebijakan moneter yang dilakukan pada periode tersebut. Hal ini menjadi perhatian pasar untuk membaca arah kebijakan The Fed ke depan.
Adapun The Fed dijadwalkan kembali bertemu untuk menentukan arah kebijakannya pada pertengahan bulan depan. Mayoritas pasar berekspektasi bunga The Fed bulan depan akan naik 50 bps, setelah empat pertemuan beruntun menaikkan bunga 75 bps.