Tak Semua Rumah Sakit Siap Terhubung Digitalisasi Satu Sehat
Kementerian Kesehatan menargetkan rumah sakit dan layanan kesehatan mengintegrasikan data rekam medis pasien ke dalam sistem informasi Satu Sehat pada akhir 2023. Namun, tak semua rumah sakit siap terhubung dengan platform data tersebut.
Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji mengatakan terdapat beberapa tantangan dalam mengintegrasikan Satu Sehat sejak mulai dikembangkan pada 17 Agustus 2022. Secara umum, tantangan yang dimaksud Setiaji adalah edukasi dan adaptasi tenaga kesehatan maupun manajemen rumah sakit terkait digitalisasi data di rumah sakit.
"Bagi rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang belum punya digital atau sistem rumah sakit, ini tantangannya lebih kompleks lagi," kata Setiaji dalam webinar "Building The Healthcare of The Future", kerja sama Dell Technologies dengan Katadata, Kamis (19/1).
Setiaji mencontohkan dalam mengubah kebiasaan dokter dalam menulis resep untuk menginstruksikan pembuatan obat kepada apoteker. Seperti diketahui, tulisan dokter dalam instruksi tersebut terkenal sulit dibaca oleh orang awam, terlebih oleh sistem digital.
Oleh karena itu, Setiaji menilai digitalisasi data dan sistem di rumah sakit perlu mendapat dukungan dari manajemen rumah sakit dan pemerintah pusat. Beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah pusat adalah melakukan pemerataan akses internet di penjuru negeri.
Rumah Sakit Mayapada Terapkan Digitalisasi Rekam Medis
Mayapada Hospital merupakan salah satu rumah sakit yang menerapkan proses digitalisasi rekam jejak medis pasien. Presiden Direktur Mayapada Hospital Grace Dewi Riady mengatakan mengalami beberapa tantangan dalam menerapkan digitalisasi.
Grace mengatakan solusi yang diterapkan yakni memberikan sosialisasi tersebut dengan melibatkan dokter muda sejak tahap percobaan. Pertimbangannya, Grace menilai nasihat yang diberikan dokter terkait penggunaan sistem digital akan lebih mudah diterima oleh dokter lain.
Selain mempermudah sosialisasi, Grace menilai pelibatan dokter muda di rumah meningkatkan efisiensi sistem digital di Mayapada Hospital.
"Pada awal saya mau bikin teknologi, kami melibatkan dokter muda dan mereka memberikan input dari sudut pandang dokter. Saya pikir itu membantu," kata Grace.
Grace merasakan manfaat dalam proses digitalisasi terhadap peningkatan pelayanan kepada pasien yakni dalam memangkas waktu menunggu. Dia menilai waktu tunggu yang lama di rumah sakit disebabkan oleh inefisiensi pendataan rekam jejak medis pasien.
Grace mencontohkan sebelumnya setiap rumah sakit milik Mayapada Hospital memiliki rekam jejak medis yang berbeda untuk satu pasien. Masalahnya, setiap rumah sakit memberikan nomor identitas yang berbeda kepada pasien yang sama.
"Ini jadi masalah. Dengan electronic medical record, kami membuat satu ID untuk satu pasien untuk semua unit, itu salah satu contohnya," kata Grace.
Country Data Center Sales Lead Dell Technologies Indonesia Erwin Yusran menilai salah satu tantangan pengembangan dan implementasi Satu Sehat adalah digitalisasi data eksisting. Menurutnya, proses tersebut akan memakan waktu dan usaha yang besar.
Saat ini, kata Erwin, mayoritas dokter masih mendata pasien dengan tulisan di atas kertas. Mengingat tulisan dokter yang susah dibaca, Erwin berpendapat akan banyak interpretasi terkait data tersebut.
"Masukannya, mulai menyiapkan dan digitasi data, terutama data yang sifatnya fisik karena itu makan banyak waktu. Tantangannya di situ," kata Erwin.