Mengintip Dapur Wong Solo, Penyedia Katering Haji Pilihan Arab Saudi
Kesibukan di pabrik MakanKu di bawah Wong Solo Group, yang terletak di kawasan Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah akan bertambah dalam beberapa waktu ke depan. Wong Solo Group baru saja ditunjuk menjadi penyedia makanan haji oleh perusahaan Arab Saudi Mashariq pada Selasa (10/1) yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian dengan PT Hati Barokah Investama (PT HBI) yang merupakan perusahaan induk Wong Solo Group.
Dalam memenuhi katering untuk jamaah haji, Wong Solo melakukan produksi di pabrik MakanKu yang berada di dua titik berbeda. Para pekerja mengolah makanan di ruangan tertutup. Namun, konsumen dapat melihat langsung proses produksi lewat kaca besar yang ada di bagian depan pabrik.
Dari pantauan Katadata.co.id saat berkunjung ke pabrik Wong Solo pada Selasa (17/1), sejak awal hingga tahapan terakhir produksi, para karyawan bekerja dengan cekatan. Mereka yang bertugas memproduksi mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan hairnet. nesia.
Pemilik Wong Solo Group, Puspo Wardoyo mengungkapkan, perusahaan tidak mau main-main perihal rasa yang disajikan dalam setiap produk. Salah satu produk andalan adalah olahan makanan instan MakanKu.
"MakanKu berawal dari rumah makan. Rumah makan, baru (kemudian) belajar teknologi," kata Puspo.
Teknologi yang dimaksud Puspo yaitu kemasan self-heating pad yang digunakan dalam produknya. Di dalam setiap kemasan terdapat alumunium particle, calcium oxide dan alkaline food particle.
Tiga unsur yang ada di kemasan akan melindungi makanan dari air. Bila ada air, maka tak lama kemudian air itu akan mendidih sehingga terjadi pemanasan terhadap makanan di dalamnya. Selain itu kemasan juga dilengkapi dengan food grade.
Setiap produk MakanKu akan melewati proses cooking, filling, exhausting, sealing, sterilization, lalu packaging. Sedangkan bahan pangan yang digunakan dalam produk bekerja sama dengan dinas terkait di Surakarta. Dalam prosesnya, daging ataupun bahan makanan lain telah dipotong sesuai porsinya dari penyedia bahan baku. Dengan begitu, tidak ada proses potong-memotong lagi ketika tahapan pemasakan.
Selanjutnya, pada proses filling atau pengisian. Pada tahapan ini dilakukan dengan bantuan mesin. Dalam satu jam, proses pengisian bisa menuntaskan sekitar 1500 pieces.
Proses selanjutnya adalah proses exhausting, atau proses penghilangan udara pada makanan diikuti dengan tahapan sealing. Sebelum masuk ke proses akhir yaitu packaging, ada tahapan inkubasi.
Tahapan inkubasi diperlukan untuk memastikan apakah produk bisa dilanjutkan untuk dikemas atau tidak. Proses inkubasi berlangsung selama 7-14 hari. Sebelum dikemas, makanan harus melalui tahap sterilisasi dengan menggunakan mesin retort.
Strategi Hadapi Musim Haji
Ditektur Utama PT Hati Barokah, Sugiri, menyampaikan beberapa rancangan menjelang musim haji dan umrah. Menurut Sugiri, nantinya produk yang dihasilkan akan dijual melalui beberapa saluran selain untuk haji dan umrah.
Tujuan pasar pertama adalah sejumlah retail di kerajaan Arab Saudi. Menurut Sugiri, saat ini masyarakat Arab telah terbiasa dengan makanan instan kalengan, karena pasar tradisionalnya tidak banyak.
"Karena mereka sudah pack food friendly, tiap hari, tiap bulan belanjanya seperti itu," kata Sugiri.
Target selanjutnya adalah catering rumah, dan paket umum. Selain itu, ia mengatakan, akan memasarkan produknya dengan cara men-supply ke hotel-hotel sekitar.
"Jadi maksudnya, di samping haji dan umrah, ini juga akan kita titip di hotel-hotel," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan akan mengembangkan restoran di sekitar masjidil haram, sehingga produksi harian dapat terserap. Sedangkan dalam proses pembuatan produknya, penggunaan bahan baku nantinya akan diimpor dari Indonesia.