Hasil Survei LSI: Masyarakat Masih Terbebani Harga BBM dan Sembako

Ameidyo Daud Nasution
22 Januari 2023, 19:58
harga bbm, sembako, survei
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Pengendara roda empat membeli BBM di salah satu SPBU di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Masyarakat masih merasakan harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM) belum terjangkau saat ini. Hal tersebut merupakan hasil penjaringan opini yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Januari 2023.

Survei dilakukan dengan metode random digital dialing kepada 1.221 responden. Survei yang digelar pada 7 hingga 11 Januari ini memiliki margin of error 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Dari hasil survei, sebanyak 46% responden merasa harga BBM saat ini tidak terjangkau. Angka tersebut terdiri dari 33% kurang terjangkau dan 13% menyatakan harga sangat tidak terjangkau.

Begitu pula masyarakat yang menilai harga sembako tidak terjangkau juga mencapai 46%. Angka tersebut terdiri dari 36% responden yang menyatakan kurang terjangkau dan 10% menilai harga sembao sangat tidak terjangkau.

Responden wanita merupakan sosio demografi yang banyak menyatakan harga sembako dan BBM kurang atau tidak terjangkau. Sebanyak 52,7% menyatakan harga sembako saat ini tak terjangkau, sedangkan 49,2% perempuan mengatakan harga BBM saat ini kurang terjangkau.

Dari kelas usia, responden berumur 26 hingga 40 tahun paling banyak merasakan harga sembako tak terjangkau mereka. Sedangkan tingginya harga BBM paling banyak dirasakan oleh kelompok usia di bawah 21 tahun.

"Sembako dan BBM kurang terjangkau bagi kelompok perempuan, Sumatera, Banten, DKI, Jawa Barat, dan Kalimantan," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat pemaparan secara virtual, Minggu (22/1).

Masalah harga BBM yang tidak terjangkau ini juga dirasakan oleh kelompok masyarakat yang masih bersekolah dan kuliah (51,4% responden) serta pengusaha (52,4%). Adapun, harga sembako tak terjangkau dirasakan oleh ibu rumah tangga (55% responden), serta pengusaha (51,4%).

Di kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala cara agar masyarakat tak lagi mengandalkan kendaraan berbasis BBM. Beberapa di antaranya adalah penggunaan mobil listrik hingga kewajiban pencampuran biodiesel ke solar.

“Memang terkait persepsi (masyarakat) ini memang sulit, tapi faktanya sejak 1993 kita telah impor BBM,” katanya.

Harga BBM jenis Pertamax saat ini dibanderol sebesar Rp 12.800 per liter, sedangkan Pertamax Turbo mencapai Rp 14.050 per liter. Adapun harga Pertalite masih dipatok sebesar Rp 10 ribu per liter sejak September 2022 lalu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...