Vaksinasi Booster Kedua Dimulai, Target Sekitar 100 Juta Orang
Pemerintah telah memulai pemberian vaksin booster kedua Covid-19 hari ini, Selasa (24/1). Kementerian Kesehatan menargetkan total vaksin booster kedua Covid-19 pada tahun ini adalah sekitar 100 juta dosis atau 50% dari total populasi masyarakat di atas umur 18 tahun.
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan pemerintah telah menyiapkan vaksin sesuai dengan target dosisi tersebut. Total tiket dosis keempat yang telah diterbitkan pemerintah hari ini mencapai 42 juta unit melalui aplikasi Peduli Lindungi.
"Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan tiket, segera datang ke pos vaksinasi terdekat untuk mendapatkan vaksin booster kedua," kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/1).
Vaksin booster kedua juga dapat didapatkan oleh masyarakat yang belum mendapatkan tiket tersebut. Syaratnya, masyarakat tersebut harus telah mendapatkan vaksin booster pertama Covid-19 pada enam bulan yang lalu.
Sebagai informasi, pemerintah belum mencapai target vaksinasi yang ditentukan oleh Badan Organisasi Dunia atau WHO yakni 70% populasi telah mendapatkan vaksinasi primer pada tahun ini. Vaksinasi primer adalah vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua.
Secara rinci, total suntikan vaksin pertama Covid-19 yang telah diberikan adalah 204,19 juta orang atau 75,57% dari total populasi sebanyak 270,2 orang. Sementara itu, total vaksin kedua yang telah disuntikkan mencapai 175,01 juta dosis. Artinya, total masyarakat yang telah menerima vaksinasi lengkap baru mencapai sekitar 64%.
Dalam paparan Syahril, total dosis vaksin ketiga atau booster pertama Covid-19 hingga awal Januari 2023 mencapai 69,21 juta orang. Dengan kata lain, vaksinasi dosis keempat dimulai saat target penyuntikan vaksin booster pertama belum tercapai.
Syahril menjelaskan vaksinasi booster kedua dilakukan untuk menjaga imunitas masyarakat. Pasalnya, sebagian besar masyarakat sudah mendapatkan vaksin booster pertama lebih dari enam bulan lalu.
"Pemberian booster kedua menjawab permintaan masyarakat melihat pemulihan ekonomi yang berjalan cepat dan mobilitas masyarakat yang meningkat. Jadi, ini seiring dengan kebutuhan dan di bidang-bidang lain," kata Syahril.
Syahril mengimbau masyarakat yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster kedua Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah. Faskes yang dimaksud adalah Puskesmas, rumah sakit daerah, rumah sakit provinsi, dan rumah sakit milik TNI maupun Polri.
Dalam kesempatan tersebut, Syahril juga memberitahukan target waktu rilis hasil survei kekebalan penduduk. Sero survei ini merupakan salah satu hal yang disinggung Presiden Joko Widodo sebelum mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM
"Dapat informasi dari tim peneliti diperkirakan awal atau pertengahan Februari 2023 hasilnya dapat disampaikan ke masyarakat. Ini untuk proses sero survei ketiga," ujar Syahril.