Jokowi Sindir Bank: Laba Besar, Jangan-Jangan Bunganya Ketinggian
Presiden Joko Widodo mengatakan kondisi perekonomian saat ini terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Salah satunya adalah penyaluran kredit hingga laba perbankan.
Jokowi mengatakan pertumbuhan kredit mencapai 11,3% pada tahun lalu. Sedangkan pengumpulan Dana Pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 9% dan rasio kredit bermasalah sebesar 2,4%.
Ia juga bertanya langsung kepada Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi kondisi bank pelat merah itu tahun lalu. Jawabannya, kredit tumbuh 14,9% dan bisa mencetak laba Rp 41 triliun.
"Kadang saya berpikir, kok tumbuhnya tinggi banget. Jangan-jangan bunganya ketinggian," kata Jokowi dalam acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2). Meski demikian, ia mengapresiasi capaian angka-angka tersebut.
Jokowi juga bersyukut atas laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan tekanan ekonomi global ke Indonesia mulai mereda. Ini berarti kekhawatiran resesi ternyata tidak terjadi.
Presiden lalu meminta semua pihak untuk optimistis memasuki tahun 2023. Ini karena ekonomi Indonesia diperkirakan tetap tumbuh hingga 5,3% tahun lalu, sedangkan inflasi masih terjaga di 5,5% secara tahunan.
"Kalau melihat ini tidak optimistis, keliru. Namun tetap hati-hati dan waspada," katanya.
Selain itu, angka investasi tahun lalu bisa mencapai Rp 1.207 triliun, di atas target Rp 1.200 triliun. Jokowi mengaku senang karena mayoritas penanaman modal pada 2022 berada di luar jawa.
"Itu 53% berada di luar Jawa, artinya sudah tidak Jawa-sentris," ujarnya.