Mengintip Kedekatan Anies - Sudirman Said, Kompak Usai Didepak Jokowi
Nama Sudirman Said menjadi salah satu tokoh yang tak bisa lepas dari proses pencalonan Anies Baswedan maju dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Sejak mantan Gubernur DKI Jakarta itu dideklarasikan menjadi capres oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober 2023 lalu, sosok Sudirman menjadi lebih sering terlihat bersama tim Anies.
Ia menjadi tokoh kunci di setiap pertemuan antara tim kecil partai pengusung Anies yaitu Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Saat Anies resmi mengantongi restu dari ketiga partai pendukung maju sebagai capres, nama Sudirman Said makin terang sebagai juru bicara dalam tim kecil pemenangan Anies Baswedan pada pilpres 2024.
Saat para perwakilan partai pengusung berkumpul di rumah Anies Baswedan pada Jumat (27/1) Sudirman kembali memainkan peran. Dalam pertemuan itu Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan dukungan secara langsung kepada Anies setelah dua hari sebelumnya mengumumkan dukungan penuh Demokrat secara tertulis.
Pada pertemuan itu AHY juga menyampaikan dukungan kepada Anies untuk menentukan sendiri calon wakil presiden pada pilpres. Tiga hari kemudian saat PKS secara resmi mengumumkan dukungan kepada Anies, Sudirman juga tsmpil terbuka di hadapan publik.
“Ini merupakan perkembangan yang baik untuk pencalonan Anies sebagai capres,” ujar Sudirman.
Bagaimana sebenarnya kedekatan Anies dan Sudirman Said?
Sebagai tokoh nasional baik Sudirman dan Anies mulanya berfokus pada dua bidang berbeda. Dengan latar belakang sebagai rektor Universitas Paramadina, Anies banyak dikenal di dunia pendidikan. Sedangkan Sudirman Said merupakan tokoh anti korupsi yang pernah membidani lahirnya Masyarakat Transparansi Indonesia dan Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) (2000).
Keduanya mulai bekerja bersama dalam Kabinet Kerja era pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla pada 2014. Saat itu, Jokowi mempercayakan posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sudirman, sedangkan Anies menduduki jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada 2016, saat dilakukan perombakan, nama Sudirman dan Anies masuk dalam daftar menteri yang direshuffle Jokowi. Posisi Anies digantikan oleh kader Muhammadiyah, Muhadjir Effendy. Sedangkan posisi Sudirman diberikan kepada Archandra Tahar. Setelah terdepak dari kabinet, Jokowi pun memulai langkah baru melenggang di Pilkada DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno melalui bendera Partai Gerindra.
Saat kampanye Pilkada, Sudirman menjadi tokoh utama di tim sinkronisasi Anies-Sandi. Dalam sebuah kesempatan, Anies pernah secara terbuka memuji kinerja Sudirman Said dalam menggawangi komunikasi dan koordinasi tim pemenangan Anies - Sandi.
Selanjutnya Sudirman mencoba peruntungan dengan maju pada Pilkada Jawa Tengah 2018 mengincar posisi Gubernur lewat dukungan Partai Gerindra dan PKB. Ia pun sempat meminta Anies menjadi juru kampanye pada masa kampanye.
Saat maju di Pilkada Jawa Tengah Sudirman memuji gaya komunikasi Anies yang rapi dan tertata sehingga lebih mudah menarik simpati massa. Meski begitu, Sudirman yang berpasangan dengan Ida Fauziah kalah di Pilkada Jawa Tengah melawan petahana Ganjar Pranowo.
Kalah di Pilkada Jawa Tengah tak membuat nama Sudirman redup. Pada 2020 ia mendapat kepercayaan dari Anies yang sudah menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menjadi komisaris utama PT Food Station Tjipinang Jaya. Pada Maret 2022, Anies menunjuk Sudirman mengawasi PT Transjakarta.
Sudirman mundur dari Transjakarta tak lama setelah ANies mengakhiri jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober. Saat itu, Anies juga sudah diusung sebagai calon presiden oleh Nasdem dan Sudirman menjadi motor tim komunikasi Anies.
Demi fokus menggolkan Anies sebagai calon presiden, Sudirman pun kemudian mundur dari jabatan Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia. Sudirman Said pun kini menjadi juru bicara Anies untuk pemenangan pemilihan presiden 2024.