Saat Jokowi Terpana Lihat Banser Mainkan Lagu Queen di Acara 1 Abad NU
Presiden Joko Widodo menemukan hal yang unik saat membuka Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama hari ini di Sidoarjo, Jawa Timur. Barisan Ansor Serbaguna atau Banser Nahdlatul Ulama yang bermain drumband membawakan lagu rock.
Lagu tersebut adalah We Will Rock You yang biasa dinyanyikan band asal Inggris yakni, Queen. Lagu tersebut dibawakan saat Marching Band Banser memasuki lapangan acara dan memulai penampilan mereka.
"Tadi saya kagum betul dengan drumbandnya banser. Tadi yang dibawakan itu lagu We Will Rock You, sekarang Banser sudah senang Queen," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Selasa (7/2).
Sebelum membacakan sambutannya, Presiden Widodo menyampaikan bahwa terik matahari yang dirasakan para peserta resepsi merupakan hal yang baik. Menurutnya, sinar matahari saat itu memiliki vitamin D yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi peranan NU karena telah berperan dalam memberikan warna kepada negara. Sebagai informasi, NU telah berdiri sejak 100 tahun yang lalu.
Jokowi menyatakan NU telah memberikan beberapa nilai dianut masyarakat, yakni ke-Islam-an, kebangsaan, dan ke-Indonesia-an. Menurutnya, ketiga hal tersebut membuat kerukunan dan keberagaman terasa di dalam negeri.
"Memasuki abad kedua, Insya Allah NU akan tumbuh makin kokoh, menjadi teladan dalam keber-Islam-an yang moderat, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap agar NU tetap menjunjung akhlakul karimah dan adat ketimurannya. Presiden Jokowi mendorong agar NUT tetap menjaga toleransi, persatuan, kegotong-royongan, dan terus mengikuti perkembangan zaman.
Selain itu, Jokowi mengatakan Nahdlatul Ulama atau NU telah menjaga negara dari ancaman gerakan-gerakan radikal. Menurutnya, NU merupakan organisasi Islam yang telah mengakar kuat di masyarakat.
Jokowi mengapresiasi upaya NU untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik dan mulia. "Termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme," kata Jokowi.