Bulog Ungkap Penyelundupan Beras Impor, Dijual Rp 20 Ribu per Liter

Nadya Zahira
11 Februari 2023, 14:09
Bulog Beras Impor
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/YU
Sejumlah polisi menggiring para tersangka kasus pemalsuan beras premium di Serang, Banten, Jumat (10/2/2023). S

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog mengungkapkan ada indikasi penyelundupan beras impor  ke Timor Leste. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan beras itu diselundupkan ke negara tersebut melalui Atambua, Nusa Tenggara Timur. 

"Beras impor Bulog dijual dengan harga hingga Rp 20.000 per kilogram di NTT, hal ini sangat disayangkan," ujar Buwas saat ditemui di Polda Banten, Jumat (10/2). 

Buwas mengatakan penyelundupan beras tersebut merugikan pemerintah Indonesia. Selain itu, upaya pemerintah dalam menurunkan harga beras terasa sia-sia karena operasi pasar yang dilakukan Bulog menjadi terganggu.

"Negara ini berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya, pemerintah terus mengupayakan untuk meredam harga beras salah satunya dengan melakukan impor, tapi ada oknum yang memanfaatkan,” ujar Buwas lagi. 

Buwas menuturkan telah menerima laporan penyelundupan beras impor ke Timor Leste dari kepolisian. Indikasi itu terendus usai melakukan inspeksi mendadak  ke Pasar Beras Induk Cipinang. 

Lebih jauh ia menyebut, pemerintah akan membawa kasus penyelundupan beras ke jalur hukum. Ia berharap kepolisian bisa menemukan dalang di balik penyelundupan. 

Dugaan penyelewengan impor beras Bulog tercium sejak awal 2023. Kecurigaan itu timbul seiring dengan masih langkanya beras di pasar setelah pemerintah menambah pasokan 500 ribu ton impor beras. .

Buwas mengaku kecewa atas kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah oknum pengusaha beras. Pemerintah menjual murah beras impor dengan harga ecer Rp 8.300 per kilogram. Sedangkan pelaku justru menjual beras di atas harga ecer tertinggi atau HET senilai Rp 12.000 per kilogram. 

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...