Kanada Sediakan 15 Juta Dolar Dana Perubahan Iklim untuk Indonesia
Kanada menyediakan dana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim hingga 15 juta dolar dengan melibatkan sejumlah universitas di Indonesia.
Dana ini akan disalurkan oleh Universitas Waterloo Kanada melalui program Flood Impacts, Carbon Pricing, and Ecosystem Sustainability (Fincapes). Proyek ini melibatkan Universitas Prasetya Mulya dan Institut Pertanian Bogor.
Rektor Universitas Prasetya Mulya Djisman Simanjutntak mengatakan Fincapes adalah program kemitraan pemerintah dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Fincapes akan mendukung Indonesia dalam menyusun strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Menurut Djisman, Prasmul juga akan berkontribusi terhadap pendanaan senilai 750 dolar kanada untuk riset terkait ekonomi karbon. “Model pembelajaran kami yang teruji sejak lama, bisa direplikasi dan dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menangani persoalan kompleks seperti perubahan iklim,” ujar Djisman.
Kepala Kerjasama Pembangunan Kanada untuk Indonesia, Kevin Tokar, mengatakan dalam strategi itu, Kanada memandang Indonesia punya posisi yang sangat penting, terutama dalam hal perubahan iklim.
“Seperti kita tahu, pemerintah Indonesia saat ini punya komitmen untuk melakukan transisi energi demi mengurangi emisi karbon. Pemerintah Kanada mendukung inisiatif baik tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur dari program Ilmu Statistik dan Aktuaria Fakultas Matematika Universitas Waterloo, Bill Duggan, menjelaskan terdapat tiga komponen program utama dalam Fincapes.
Pertama, para pakar dari Universitas Waterloo bersama mitra di Indonesia akan mengembangkan model risiko keuangan baru yang inovatif. Ini akan dipakai untuk membantu pemerintah daerah, industri, dan masyarakat rentan dalam memperkirakan dan mempersiapkan biaya sosial ekonomi yang terkait dengan perubahan iklim.
Kedua, proyek Fincapes akan berfokus pada peningkatan upaya penyerapan karbon di Indonesia. Ini akan dilakukan dengan membantu melindungi dan merehabilitasi lahan gambut dan ekosistem bakau yang kritis.
Ketiga, Fincapes akan mendukung pengembangan kebijakan tentang pajak karbon dan program pembatasan serta perdagangan karbon. Ini juga sebagai upaya Mekanisme Transisi Energi untuk membantu proses transisi Indonesia menjadi negara dengan energi rendah karbon.
