Pemudik Diimbau Isi Saldo e-Money Minimal Rp 800.000 untuk Arus Balik

Andi M. Arief
24 April 2023, 16:18
arus balik, mudik lebaran, e money, uang elektronik, tarif tol, jalan tol
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU
Foto udara sejumlah kendaraan antre di Gerbang Tol Cikupa ruas tol Tangerang - Merak di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/4/2023).

PT Jasa Marga Tbk mengimbau pemudik untuk menyiapkan saldo uang elektronik atau e-money minimal Rp 800.000 selama Arus Balik Lebaran 2023. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya antrian hingga kemacetan di gerbang tol lantaran kurangnya saldo uang elektronik.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan saldo e-money minimal Rp 800.000 adalah untuk pemudik yang kembali dari Surabaya ke Semarang, atau sebaliknya. Sedangkan untuk pemudik dari Semarang ke Jakarta, dan sebaliknya, menyiapkan saldo setidaknya Rp 500.000.

“Kami juga mengingatkan kembali kepada pengguna khususnya yang melakukan perjalanan di Jalan Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup (tarif sesuai jarak), hanya bisa menggunakan e-toll yang sama saat tap in dan tap out sehingga saat saldo kurang tidak bisa meminjam e-toll pengguna jalan lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/4).

Berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, total biaya tarif tol dari Semarang ke Jakarta adalah Rp 377.500. Tarif tersebut merupakan jumlah dari delapan ruas Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan dua wilayah tersebut.

Sementara itu, jumlah tarif tol dari Semarang ke Surabaya adalah Rp 355.500 dengan melewati enam ruas Tol Trans Jawa. Biaya terbesar akan dikeluarkan saat melalui ruas Tol Solo-Ngawi atau senilai Rp 104.500.

Lisye menilai hal tersebut penting lantaran lebih dari 12.000 kendaraan memiliki saldo uang elektronik yang tidak mencukup di Gerbang Tol Kalikangkung Tol Batang-Semarang. Alhasil, volume transaksi per jam di gerbang tol tersebut anjlok hingga 80%.

Lisye mencatat data tersebut didapatkan selama 15-21 April 2023. Jumlah kendaraan dengan saldo tidak cukup kurang dari 4% dari total transaksi di GT Kalikangkung yang sebanyak 306.980 unit kendaraan.

Namun Lisye menyatakan kendaraan dengna saldo kurang tersebut mengakibatkan waktu penundaan yang signifikan. Pasalnya, kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkaun susut sebesar 5% per jam.

"Semula dalam satu menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka 1 menit akan hanya bisa melayani satu kendaraan saja,” ujarnya.

Sebagai informasi, rekayasa lalu lintas satu arah atau one way menjadikan gardu yang berfungsi untuk keluar dari Tol Semarang-Batang meningkat dari delapan unit menjadi 15 unit. Artinya, GT Kalikangkung dapat melayani transaksi kepada 4.500 kendaraan per jam.

Namun kekurangan saldo memangkas kapasitas tersebut sebesar 80 persen menjadi hanya 900 kendaraan per jam. "Untuk itu sekali lagi, pastikan kecukupan saldo e-toll untuk menghindari antrean di gerbang tol,” kata Lisye.

Sebelumnya, Presiden Direktur Astra Firdaus Ali mengajak pemudik untuk tidak kembali ke kawasan Ibu Kota pada 25-26 April 2023. Menurutnya, hal tersebut dapat meringankan lalu lintas pada Gerbang Tol Cikatama yang mempertemukan kendaraan dari arah Bandung, Pantura, dan Cipali.

Astra Tol Cipali mendata puncak Arus Mudik Lebaran 2023 terjadi pada 19-20 April 2023 atau lebih dari 130.000 kendaraan pribadi per hari. Sementara itu, pemudik yang menggunakan bus mayoritas berangkat pada 13-14 April 2023 atau lebih dari 8.000 unit bus per hari.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menilai total kendaraan pada arus balik lebaran tahun ini akan menjadi yang tertinggi selama sejarah Republik. Oleh karena itu, pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menghindari waktu puncak arus balik lebaran 2023 jika tidak ada keperluan mendesak.

Sementara itu Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya akan memberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas, baik di jalur tol maupun jalur arteri, untuk mengantisipasi puncak arus balik Lebaran 2023.

"Perlu dilakukan langkah-langkah dan upaya untuk melakukan rekayasa, khususnya dari jajaran kepolisian untuk pengaturan (lalu lintas), baik di jalur tol maupun di jalur arteri," kata Sigit, dikutip dari Antara, Minggu (23/4).

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...