Peran Jokowi sebagai Kingmaker Bisa Melemah Usai Pencapresan Ganjar

Andi M. Arief
26 April 2023, 16:55
jokowi, ganjar, prabowo
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nym.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

Presiden Joko Widodo akan mengumpulkan para ketua umum partai untuk membahas situasi politik saat ini. Hal ini sesudah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. 

Namun pakar politik menilai posisi Jokowi sebagai kingmaker dalam Pemilihan Presiden 2024 melemah. Pasalnya, Kepala Negara hadir saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar sebagai capres. 

Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan posisi kingmaker merupakan penugasan partai politik. Dengan demikian, Jokowi yang juga kader PDIP tidak terlepas dari hal tersebut.

"Kalaupun Presiden sampai seperti ini (berpihak), akan dianggap tidak netral secara politik," kata Jati kepada Katadata.co.id, Rabu (26/4).

Secara sederhana, kingmaker merupakan orang atau kelompok dengan kekuatan besar dalam menentukan hasil sebuah Pilpres. Seorang kingmaker mampu meyakinkan khalayak terkait sosok yang ideal.

Dalam hal ini, Jokowi beberapa kali memberikan sinyal endorse atau dukungan kepada Ganjar dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hal ini bahkan sempat disampaikan langsung Jokowi kepada para relawannya.

Jati menilai hal tersebut kini menjadi tantangan saat ini lantaran ada fluktuasi dukungan dalam konstelasi politik nasional. Ia mengamati pilihan masyarakat saat ini telah tersegmentasi secara figur.

Dengan demikian, Jati menilai Jokowi harus dapat menyatukan opini masyarakat jika ingin tetap menjadi kingmaker Pilpres 2024. "Yang paling penting dari seorang Kingmaker adalah legitimasi," kata Jati.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago berpendapat kehadiran Jokowi dalam deklarasi Ganjar telah memperlemah posisinya sebagai Kingmaker Pilpres 2024. Pasalnya, mantan Wali Kota Solo itu akan mengikuti keputusan PDIP terkait Pilpres 2024.

"Jokowi bakal sulit lagi mengendorse figur capres lain di luar PDIP," ujar Arifki dalam keterangan resmi.

Arifki meyakini wacana Pilpres di masyarakat akan lebih kencang pasca deklarasi Ganjar oleh PDIP. Ia memprediksi, dengan adanya pengumuman oleh PDIP, maka poros capres akan semakin mengerucut. 

"Bakal melahirkan 3 pasangan calon atau 2 calon. Dilihat komposisi kubu,  3 pasangan calon bakal menarik. Kubu PDIP,  koalisi perubahan, dan KIB +KKIR" kata Arifki.

Sedangkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan Jokowi akan mengumpulkan para ketua umum partai politik. Pertemuan akan dilakukan usai Koalisi Indonesia Bersatu menggelar pertemuan di rumah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto besok. 

"Besok KIB dulu, habis itu Bapak (Jokowi) mengundang ketua umum partai politik untuk ngopi bareng," kata Zulkifli di Istana Kepresidenan, Rabu (26/4).



Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...