Adian Napitupulu Sebut Prabowo Bukan Lawan Seimbang Ganjar di Pilpres
Wakil Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu menyatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bukanlah lawan yang seimbang bagi Ganjar Pranowo dalam kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang. Adian beralasan Prabowo sudah beberapa kali maju dalam Pilpres namun belum pernah sekalipun meraih kemenangan.
"Bagaimana kami mau takut atau kami khawatir, kalau melawan Prabowo yang berkali-kali kalah," kata Adian, saat diskusi daring dalam kanal YouTube Poltracking TV, yang disiarkan secara langsung, Jumat (28/4).
Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra tercatat telah tiga kali maju sebagai calon presiden. Prabowo ikut kontestasi pemilu pada 2009, 2014, dan 2019 yang ketiganya berakhir dengan hasil kalah. Menurut Adian, hasil tersebut tidak seimbang bila berkaca pada hasil yang ditorehkan PDIP dalam kontestasi pilpres.
"Mohon maaf nih, tidak bermaksud angkuh, tidak bermaksud merendahkan, tidak, cuman bisa enggak sih kita dapatkan lawan yang memang seimbang gitu loh," kata Adian.
Selain Adian, dalam diskusi yang bertujuan untuk merilis temuan survei nasional Poltracking Indonesia tersebut juga dihadiri oleh Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, dan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Andre menilai Adian terkesan angkuh. Ia menyebut politikus PDIP itu menghina Ketua Umum partainya.
"Orang angkuh bakal kalah, biasa itu," kata Andre, dalam kesempatan yang sama.
Di sisi lain, Andre menyebut Prabowo telah banyak menghasilkan pemenang. Ia menuturkan beberapa contoh pasangan yang diusung oleh Prabowo, salah satunya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta.
"Jokowi-Ahok itu, itu pak Prabowo yang mengusungnya. Bahkan meyakinkan Bu Mega, karena Bu Mega maunya Fauzi Bowo waktu itu," kata Andre.
Lebih jauh, Andre pun menyinggung keputusan Megawati menetapkan Ganjar sebagai capres pilihan PDIP beberapa waktu lalu. Ia menyebut pencalonan Ganjar justru didasarkan kepanikan PDIP buntut temuan survei yang menunjukkan keunggulan elektabilitas Prabowo sebanyak 5 persen.
"Saya kan menjawab karena menyerempet dan menghina pimpinan saya gitu loh. Kami di Gerindra, Pak Prabowo, mengajarkan untuk menghormati lawan, tapi kami tidak pernah takut kalau menghadapi tantangan siapa saja," kata Andre.
Saat ini Gerindra telah menetapkan Prabowo sebagai calon presiden. Gerindra telah membangun Koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Meski begitu Koalisi Indonesia Raya belum resmi memutuskan siapa yang akan diusung dalam pilpres. Kedua partai sepakat penentuan capres dan cawapres ditentukan atas kesepakatan Prabowo dan Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain PDIP telah menetapkan pencalonan Ganjar Pranowo pada pilpres. Pencapresan Ganjar sudah mendapat dukungan dari Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Solidaritas Indonesia.