Manuver Wiranto Antar Pengikut Masuk 2 Partai Berbeda, Apa Alasannya?
Mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mulai bermanuver menjelang pelaksanaan pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 mendatang. Setelah keluar dari partai yang dirikan, Wiranto mengantar gerbong pengikut yang pernah jadi kader Hanura ke dua partai berbeda.
Dua partai yang menjadi labuhan baru pengikut Wiranto adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Gerakan Indonesia Raya. Pada hari yang sama, Senin (1/5) Ketua Dewan Pertimgan Presiden itu mengantar pengikutnya menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Gerindra.
Tak sekadar kader biasa, Wiranto mengklaim kader yang ia antar bergabung ke PPP dan Gerindra merupakan kader jadi yang siap maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2024. Ke PPP ia membawa 100 nama yang dapat diajukan menjadi bakal calon legislatif.
Usai mengantar kader yang bergabung dengan partai berlambang ka’bah, sore harinya Wiranto menyambangi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia kembali menyerahkan deretan nama yang siap bergabung mensukseskan Prabowo di pemilu dan pilpres 2024.
Wiranto menjelaskan pilihan mantan kader Hanura bergabung dengan PPP dan Gerindra didasarkan filosofi partai. Mereka menilai kedua partai sejalan dengan preferensi pilihan masing-masing.
"Ternyata memang yang cenderung nasionalis memilih Gerindra. Teman-teman yang lebih banyak bernafaskan agamis, Islam, saya serahkan untuk bisa berkiprah di PPP,” ujar Wiranto.
Ia menjelaskan ingin kader-kader terbaik eks Partai Hanura tidak menghentikan kiprahnya setelah Wiranto lepas dari Hanura. Mantan Panglima TNI itu beralasan Partai Gerindra dipilih karena yakin akan komitmen nasionalisme yang dipegang partai berlambang burung garuda itu.
"Partai Gerindra dengan kegigihan yang luar biasa mampu di papan atas partai di Republik Indonesia. Tidak mudah membangun partai," kata Wiranto.
Di sisi lain Wiranto mengatakan setelah meninggalkan Hanura ia belum memutuskan langkah lanjutan untuk bergabung di salah satu partai. Ia menyebut masih ingin fokus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo lewat kerja sebagai ketua Wantimpres.
"Saya dengan satu dan lain hal terpaksa melepaskan Hanura, sistem navigasinya berubah, maka saya melepaskan partai Hanura. Tapi itu pengalaman yang berharga untuk saya," kata Wiranto.
Sebelumnya Wiranto sempat disebut akan bergabung ke Partai Amanat Nasional. Namun ia menyanggahnya. Wiranto beralasan belum memikirkan pilihan politik baru setelah keluar dari Hanura.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan sangat senang atas langkah yang dipilih oleh Wiranto. Prabowo bahkan berharap Wiranto ikut bergabung bersama Partai Gerindra.
"Intinya Pak Wiranto dan kawan-kawan kami sangat gembira, sangat senang, kami ingin mengajak semua potensi untuk bisa bekerja sama, menggabungkan semua potensi untuk kebaikan bangsa dan negara,” kata Prabowo.