Surya Paloh Tak Hadiri Pertemuan Parpol di Istana, Ini Kata Prabowo
Seluruh partai politik yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Merdeka melakukan pertemuan hampir tiga jam pada Selasa (2/5) malam. Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) Surya Paloh tidak tampak dalam pertemuan tersebut.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ada enam partai politik yang menghadiri pertemuan pada malam ini, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Gerindra.
Terpantau hanya empat delegasi partai yang memasuki Istana Merdeka melalui Gerbang Masjid, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sementara itu, seluruh enam pimpinan partai politik tampak keluar dari Istana Merdeka melalui Gerbang Masjid. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampak undur diri lebih dulu dengan mobil pribadi, sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar undur diri dari Istana merdeka didampingi Airlangga.
Prabowo menjelaskan pertemuan tersebut berlangsung lebih dari 2,5 jam karena ikatan persahabatan antara partai politik. Namun Prabowo tidak dapat menjelaskan apakah Surya Paloh diundang atau tidak dalam pertemuan tersebut. "Sedang di luar negeri, sedang di luar negeri," ujar Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo mengatakan tidak spesifik membahas politik nasional selama pertemuan tersebut. Secara umum, Prabowo menyampaikan pembahasan sekitar 2,5 jam tersebut mengenai perekonomian nasional.
Menurutnya, isu yang dibahas adalah ramalan ekonomi Indonesia dari semua negara besar, Bank Dunia, dan IMF. Pada intinya, Prabowo optimistis perekonomian nasional dapat melompat dari posisi saat ini di peringkat 16 menjadi peringkat keempat pada 2045.
Prabowo menyampaikan pertemuan tersebut tidak membahas konstelasi politik nasional pasca pengusungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo oleh PDIP. Prabowo menegaskan diskusi antara Presiden Widodo dan enam partai politik tidak membahas politik praktis.
"Titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak, bisa kerja sama demi negara. Intinya, itu demi bangsa dan negara," ujar Prabowo.